Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Masuknya investor asing belum bisa membuat rapor kinerja PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) biru. Pemilik jaringan bioskop Blitzmegaplex ini masih membukukan kerugian hingga September 2014.
Mengutip laporan keuangan kuartal III-2014, BLTZ mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 33,35 miliar. Angka kerugian ini hampir sembilan kalilipat lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 3,73 miliar.
Membengkaknya nilai kerugian ini akibat sulitnya perseroan mendongkrak pendapatan. Sementara, beban operasional menggunung. Pendapatan bersih Graha Layar Prima per akhir September 2014 menyusut dari Rp 228,64 miliar menjadi Rp 227,18 miliar.
Adapun, beban operasional perusahaan mencapai Rp 165,65 miliar. Angka ini melonjak 17,73% year-on-year (yoy). Beban operasional ini terdiri dari beban penjualan sebesar Rp 3,62 miliar serta beban umum dan administrasi senilai Rp 162,03 miliar.
Sebagai tambahan informasi, pada September tahun lalu, BLTZ memperoleh laba hasil restrukturisasi pinjaman jangka panjang neto sebesar Rp 10,61 miliar. Sedangkan, tahun ini, nilai di pos tersebut nihil.
Ini sedikit banyak turut mempengaruhi neraca perseroan di sembilan bulan pertama 2014. Nampaknya, dengan ada dua investor asing di BLTZ belum bisa membuat perseroan mampu memperbaiki kinerja.
Bersamaan dengan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), April 2014, dua investor asing asal Korea Selatan dan Hong Kong resmi menjadi pemegang saham BLTZ. Mereka adalah CJ CGV Co. Ltd dan IKT Holdings Limited.
CJ CGV adalah salah satu pemilik jaringan bioskop ternama asal Korea Selatan. Sementara, IKT merupakan perusahaan investasi. Masing-masing menguasai 14,75% saham BLTZ.
Manajemen BLTZ terus berupaya untuk memperbaiki kinerja. Pada 14 Oktober 2014, perseroan mengadakan perjanjian konsultasi bisnis dengan Principia Manajemen Group. Nilai transaksi konsultasi itu senilai US$ 225.000. Konsultasi bisnis ini akan berlangsung mulai 14 Oktober 2014 hingga 12 Desember 2014.
Apakah hal ini akan mempengaruhi kinerja BLTZ untuk tahun berikutnya? Kita tunggu saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News