Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di hari ketiga berturut-turut. IHSG naik 0,58% atau 35,11 poin ke 6.071,72 hingga akhir perdagangan Kamis (8/4) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dua sektor masih melemah hingga tutup pasar hari ini. Sektor aneka industri turun 0,25% . Sektor infrastruktur tergerus 0,39%. Volume transaksi bursa mencapai 20,22 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,18 triliun. Sebanyak 299 saham menguat. Ada 181 saham yang masih turun dan 165 saham flat.
Hendri Widiantoro, analis Erdhika Elit Sekuritas menyebut, beberapa faktor fundamental mendorong kenaikan indeks kemarin. Salah satunya, International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan eknomi global tumbuh jadi 6%. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini memproyeksikan ekonomi global tumbuh 5,5%.
Pemulihan ekonomi dibalik proyeksi tersebut memang belum sepenuhnya stabil. "Tapi, kondisi ini setidaknya lebih baik dibanding tahun lalu," ujar Hendri.
Baca Juga: IHSG naik 0,58% ke 6.071 pada Kamis (8/4), net sell asing Rp 503 miliar
Sehingga, investor lebih berani mengalihkan portofolio ke aset yang lebih berisiko seperti saham. Situasi ini masih akan berlanjut. Hendri memperkirakan, IHSG hari ini bakal bergerak pada rentang 6.050-6.100 dengan kecenderungan menguat.
Dennies Christoper Jordan, analis Artha Sekuritas Indonesia menjelaskan, indikator stochastic pada pergerakan IHSG melebar. Ini setelah membentuk goldencross di area oversold.
Indikator tersebut menunjukkan potensi penguatan. Tapi, perlu diwaspadai indeks saat ini masih dalam tren bearish jangka menengah. "Sehingga, penguatan hanya bersifat sementara," imbuh Dennies.
Menurut dia, rentang support saat ini di 6.043-6.015. Sedangkan rentang resistance ada di 6.0806-6.101.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas memprediksi IHSG akan terkonsolidasi pada April 2021
Setali tiga uang, menurut Hendri masih ada faktor domestik yang berpotensi menekan IHSG. Yakni, Indeks Kepercayaan Konsumen yang diperkirakan tumbuh dari sebelumnya 85.8 menjadi 87. Meski tumbuh, belum bisa dikatakan optimistis lantaran masih di bawah 100.
Sejumlah saham seperti BRIS, BBRI, ANTM, INDY, dan KRAS menurut Hendri layak dicermati. Sedang saham jagoan dari Dennies seperti, KRAS, RALS, dan SMRA.
Baca Juga: Yield US Treasury mulai stabil, investor asing mulai masuk lagi ke SBN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News