Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) masih akan gencar memburu proyek-proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di 2023. Hingga saat ini Waskita telah memenangkan tender proyek IKN sebesar Rp 4,16 triliun.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan, beberapa proyek yang telah diraih adalah Gedung Sekretariat Negara dan Bangunan Pendukung, Jalan Tol IKN Segmen Sp. Tempadung-Jembatan Pulau Balang, Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Pembangunan IPAL 1,2,3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator Paket 3 dan Paket 4.
Ke depan, pihaknya juga masih akan memburu proyek IKN. Maklum, masih banyak paket proyek IKN yang akan dilelang.
Baca Juga: Dua BUMN Konstruksi Ini Bidik Kontrak Baru Proyek IKN
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan sebanyak 29 paket dari 34 paket proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah terkontrak. Nilai kontrak mencapai Rp 25 triliun.
Kementerian PUPR pun telah menyusun rencana/tahapan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara periode 2022-2024 dengan total anggaran sebesar Rp 43,73 triliun.
Novi pun menyebutkan bahwa dalam menyasar proyek IKN, Waskita telah menyiapkan beberapa strategi. Antara lain, meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, alat, dan meningkatkan value engineering.
"Peningkatan value engineering dalam metode, adanya key account khusus pada Proyek IKN dengan hadirnya tim adhoc dan pengembangan teknologi digitalisasi seperti BIM dan green construction," kata dia.
Baca Juga: BUMN Karya Bidik Kontrak Baru Proyek IKN
Novi menyebut pihaknya masih dalam proses persetujuan RKAP tahun 2023. Sementara untuk realisasi kontrak baru, per November 2022 WSKT telah mengantongi sebesar Rp 13,70 triliun.
Berdasar pemberi kerja, komposisi kontrak baru WSKT didominasi dari proyek pemerintah sebesar 68,10%. Lalu, pengembangan bisnis anak usaha Waskita sebesar 12,38%, proyek swasta sebesar 10,18% dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 9,34%.
Berdasarkan segmentasi tipenya, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 48,78%, gedung sebesar 20,02%, EPC sebesar 10,91%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,89% dan anak usaha 12,38%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News