kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Marketing sales Summarecon telah mencapai Rp 2,7 T


Minggu, 10 Agustus 2014 / 15:55 WIB
Marketing sales Summarecon telah mencapai Rp 2,7 T
ILUSTRASI. Promo PegiPegi Gajian 27 Feb - 5 Mar 2023, Diskon Tiket Pesawat Hingga Rp 100.000


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Hasil pra penjualan (marketing sales) salah satu emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) selama tujuh bulan terakhir telah mencapai Rp 2,7 triliun. Nilai ini telah mencapai 60% dari target marketing sales perseroan sebesar Rp 4,5 triliun.

Pencapaian ini sedikit menurun sekitar 15,63% dibandingkan hasil marketing sales Juli 2013 lalu sebesar Rp 3,2 triliun. Johannes Mardjuki, Presiden Direktur SMRA mengakui, penurunan ini disebabkan lesunya sektor properti tahun ini, dengan kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas kredit.

Meski demikian, ia cukup optimis SMRA mampu mencapai target marketing sales tahun ini. Sekadar info, perseroan sempat merevisi target penjualannya itu dari Rp 4 Triliun menjadi Rp 4,5 Triliun. "Marketing sales kami masih sejalan dengan target tahun ini," ujarnya pada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Adapun, hasil marketing sales ini berasal dari penjualan kawasan residential dan apartemen dari Summarecon Serpong, yakni Rp 1,5 triliun dan Summarecon Bekasi sekitar Rp 1,2 triliun.

Sementara, Summarecon berencana untuk meluncurkan proyek township di Bandung pada awal tahun depan. Johannes bilang, proyek township ini akan berupa kawasan perumahan dan high residential seluas 270 hektar.

Hingga semester satu tahun 2014, kinerja SMRA melemah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan hanya mencatat laba bersih sebesar Rp 542,21 miliar, turun 11% year on year (yoy) dari Rp 611,59 miliar. Adapun, kenaikan penjualan bersih tercatat hanya 3% dari Rp 1,92 triliun menjadi Rp 1,98 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×