kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Marketing Sales Summarecon (SMRA) Capai 32% di Semester I, Cek Rekomendasi Analis


Rabu, 19 Juli 2023 / 16:13 WIB
Marketing Sales Summarecon (SMRA) Capai 32% di Semester I, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Dokumen Summarecon Serpong - Rilis Kluster Baru, Summarecon Berhasil Jual 138 Unit Rumah di Symphonia Serpong. Marketing Sales Summarecon (SMRA) Capai 32% di Semester I, Cek Rekomendasi Analis.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,6 triliun pada semester 1 2023. Perolehan tersebut setara 32% dari target SMRA tahun 2023 sebesar Rp 5 triliun.

Pencapaian ini terdiri dari penjualan produk rumah sebesar 58%, ruko 28%, kavling 7%, serta apartemen dan komersial 7%. Pada semester 2 2023, SMRA akan masih meluncurkan beberapa produk rumah dan komersial.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, untuk melihat apakah target marketing sales Rp 5 triliun akan tercapai atau tidak, maka perlu melihat peluncuran proyek baru SMRA di paruh kedua terlebih dahulu. Namun, dengan melihat level suku bunga saat ini dan daya beli masyarakat, Jono memprediksi target marketing sales tersebut akan tercapai.

Menurutnya, meski suku bunga acuan saat ini berada di level tinggi, Bank Indonesia punya kecenderungan untuk mempertahankannya. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Diramal Membaik, Intip Rekomendasi Sahamnya

"Selama sentimen inflasi yang rendah dan suku bunga akan tetap, seharusnya suku bunga tinggi ini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap proyek baru SMRA," ungkap Jono saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (18/7).

Selain itu, daya beli masyarakat saat ini dinilai cukup memadai untuk mendorong penjualan properti. Jono berkaca pada emiten lain seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mencatatkan marketing sales yang kuat pada kuartal I-2023 serta semester I-2023.

Di sisi lain, kinerja SMRA pada tahun ini kemungkinan akan ditopang segmen pendaptan berulang (recurring income). Apalagi, SMRA berencana mengoperasikan dua pusat perbelanjaan baru, yakni Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Villaggio Jakarta Luxury Outlet (SVJLO) di Summarecon Emerald Karawang, Jawa Barat.

Summarecon Mall Bandung ditargetkan bisa dibuka pada kuartal I-2024 mendatang dengan perkiraan tingkat okupansi mal sebesar 70%-75%. Sementara itu, SVJLO rencananya akan dibuka pada kuartal IV-2023 mendatang.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Catat Marketing Sales Rp 1,6 Triliun di Semester I 2023

Jono memproyeksi, pendapatan SMRA untuk setahun penuh 2023 dapat mencapai Rp 6,2 triliun dengan laba bersih Rp 640 miliar. Pada tahun 2022, SMRA mencatatkan pendapatan Rp 5,72 triliun dengan laba bersih Rp 625 miliar. 

"Keunggulan SMRA yakni merupakan pengembang township di berbagai lokasi yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik," ucap Jono.

 

Berdasarkan riset tanggal 10 Juli 2023, Analis Indo Premier Sekuritas Michelle Nugroho dan Anthony mengatakan, realisasi marketing sales SMRA pada semester 1 2023 turun 30% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Perolehan tersebut setara 33% dari perkiraan marketing sales Indo Premier Sekuritas untuk SMRA yang sebesar Rp 4,8 triliun.

Dari segi jenis produknya, penjualan ruko mencatatkan kenaikan yang kuat, yakni 99% year on year (yoy), sedangkan produk rumah merosot 42% yoy. Di tengah terbatasnya peluncuran produk baru pada semester 1 2023, marketing sales SMRA sebagian besar didorong oleh recurring income karena produk baru hanya mencapai Rp 468 miliar atau 29% dari marketing sales paruh pertama 2023.

Di bulan Juni 2023, SMRA membukukan marketing sales Rp 272 miliar dengan kontributor terbesar dari proyek di Serpong dan Bekasi. Serpong terutama berkontribusi dari peluncuran cluster Strozzi baru-baru ini, serta penjualan cluster Flamingo dan Heron. Sementara itu, Bekasi berkontribusi dari penjualan Magenta Residence yang semua unitnya dihargai di kisaran Rp 2 miliar-Rp 8 miliar.

Pada Juli-Agustus 2023, SMRA berencana untuk meluncurkan cluster perumahan bernama Genova di Bandung. Jumlahnya sebanyak 43 unit dengan kisaran harga Rp 2 miliar-Rp 3 miliar.

Selain itu, SMRA juga bakal meluncurkan cluster perumahan di Bogor dengan rentang harga Rp 1,8 miliar-Rp 4 miliar. Jumlah unit pada tahap pertama adalah sebanyak 83 unit dari total 220 unit.

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Diramal Membaik, Intip Rekomendasi Sahamnya

"Indo Premier Sekuritas mengestimasi marketing sales untuk proyek di  Bandung mencapai Rp 121 miliar dan Bogor Rp 237 miliar berdasarkan harga jual Rp 2,8 miliar-Rp 2,9 miliar per unit dan asumsi take-up rate 100%," tutur kedua analis tersebut.

Dalam riset 24 Mei 2023, Analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chenlim dan William Jefferson W. memprediksi, marketing sales SMRA tahun 2023 dan 2024 akan banyak disumbang dari proyek township di Serpong, Bogor, dan Bandung.

Bogor dan Bandung yang hanya beberapa jam berkendara dari Jakarta membuatnya menarik sebagai tujuan liburan atau liburan akhir pekan dari Jakarta. "Dengan adanya kereta api cepat Jakarta-Bandung baru yang berhenti di Tegalluar, 15 menit dari Summarecon Bandung, kami mengharapkan proyek township di Bandung akan menerima tailwinds yang signifikan," kata kedua analis.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Summarecon Agung (SMRA) yang Gencar Ekspansi

Berakhirnya pandemi Covid-19 juga akan memulihkan recurring income SMRA. Diantara empat perusahaan properti besar, SMRA menduduki posisi kedua dalam hal kontribusi recurring income tertinggi terhadap pendapatan. Porsi recurring income SMRA diprediksi akan meningkat menjadi 29% pada 2025 dari 25% pada 2021.

Ketiga sekuritas ini merekomendasikan buy SMRA. Henan Putihrai Sekuritas menetapkan target harga Rp 725 per saham, Indo Premier Sekuritas Rp 805, dan Maybank Sekuritas Rp 655 per saham. Pada Selasa (18/7), harga SMRA turun 0,72% ke level Rp 685 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×