Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Di bulan Juni 2023, SMRA membukukan marketing sales Rp 272 miliar dengan kontributor terbesar dari proyek di Serpong dan Bekasi. Serpong terutama berkontribusi dari peluncuran cluster Strozzi baru-baru ini, serta penjualan cluster Flamingo dan Heron. Sementara itu, Bekasi berkontribusi dari penjualan Magenta Residence yang semua unitnya dihargai di kisaran Rp 2 miliar-Rp 8 miliar.
Pada Juli-Agustus 2023, SMRA berencana untuk meluncurkan cluster perumahan bernama Genova di Bandung. Jumlahnya sebanyak 43 unit dengan kisaran harga Rp 2 miliar-Rp 3 miliar.
Selain itu, SMRA juga bakal meluncurkan cluster perumahan di Bogor dengan rentang harga Rp 1,8 miliar-Rp 4 miliar. Jumlah unit pada tahap pertama adalah sebanyak 83 unit dari total 220 unit.
Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Diramal Membaik, Intip Rekomendasi Sahamnya
"Indo Premier Sekuritas mengestimasi marketing sales untuk proyek diĀ Bandung mencapai Rp 121 miliar dan Bogor Rp 237 miliar berdasarkan harga jual Rp 2,8 miliar-Rp 2,9 miliar per unit dan asumsi take-up rate 100%," tutur kedua analis tersebut.
Dalam riset 24 Mei 2023, Analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chenlim dan William Jefferson W. memprediksi, marketing sales SMRA tahun 2023 dan 2024 akan banyak disumbang dari proyek township di Serpong, Bogor, dan Bandung.
Bogor dan Bandung yang hanya beberapa jam berkendara dari Jakarta membuatnya menarik sebagai tujuan liburan atau liburan akhir pekan dari Jakarta. "Dengan adanya kereta api cepat Jakarta-Bandung baru yang berhenti di Tegalluar, 15 menit dari Summarecon Bandung, kami mengharapkan proyek township di Bandung akan menerima tailwinds yang signifikan," kata kedua analis.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Summarecon Agung (SMRA) yang Gencar Ekspansi
Berakhirnya pandemi Covid-19 juga akan memulihkan recurring income SMRA. Diantara empat perusahaan properti besar, SMRA menduduki posisi kedua dalam hal kontribusi recurring income tertinggi terhadap pendapatan. Porsi recurring income SMRA diprediksi akan meningkat menjadi 29% pada 2025 dari 25% pada 2021.
Ketiga sekuritas ini merekomendasikan buy SMRA. Henan Putihrai Sekuritas menetapkan target harga Rp 725 per saham, Indo Premier Sekuritas Rp 805, dan Maybank Sekuritas Rp 655 per saham. Pada Selasa (18/7), harga SMRA turun 0,72% ke level Rp 685 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News