Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menjadi salah satu pengembang properti yang dijagokan akan menjalani sisa tahun ini dengan kinerja yang apik.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, BSDE berhasil membukukan marketing sales atau pra-penjualan senilai Rp 2,9 triliun pada enam bulan pertama tahun ini atau naik 6% secara year on year (yoy). Penjualan tersebut juga telah memenuhi 40% dari target marketing sales BSDE pada tahun ini yang sebesar Rp 7,2 triliun.
Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian yang memasang target marketing sales BSDE sebesar Rp 6,93 triliun optimistis target tersebut akan tercapai jika melihat kinerja sejauh ini. Terlebih, dengan semakin banyaknya peluncuran produk baru pada semester dua dan membaiknya permintaan properti semenjak Juni akan jadi katalis positif bagi BSDE.
Baca Juga: Bisnis Properti Mulai Menggeliat, BSDE Cetak Marketing Sales Rp 2,9 Triliun
“BSDE merupakan salah satu pengembang yang menawarkan promo yang cenderung lebih agresif dibanding kompetitornya, salah satunya adalah move in quickly. Pada kuartal II-2020 saja, BSDE sudah berhasil menjual Rp 650 miliar, pada semester II-2020 peminatnya masih tetap banyak mengingat rumah-rumah di bawah Rp 1,5 miliar laris diburu,”ujar Joey kepada Kontan.co.id, Senin (27/7).
Sebagai tambahan, BSDE pada kuartal I-2020 berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,50 triliun atau turun 8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,63 triliun. Adapun dari laba bersih, BSDE membukukan Rp 260 miliar atau turun 58% secara yoy.
Lebih lanjut, Joey menilai kinerja BSDE dari sisi recurring income tidak akan terdampak signifikan di tengah kondisi saat ini. Ia tak menampik dengan adanya situasi kenormalan baru dan penerapan protokol kesehatan cukup memberikan tekanan. Pasalnya, kapasitas hotel dan mall hanya bisa 50% saja, dus membuat BSDE memberikan diskon sebesar 50% untuk penyewaan gerai para tenant.
“Namun, untungnya eksposur BSDE terhadap retail area hanya 14% dari total revenue. Jadi dampaknya tidak akan sesignifikan dibanding para peers-nya, misalnya PWON (38%) dan SMRA (26%),” jelas Joey.
Baca Juga: Marketing sales Bumi Serpong Damai (BSDE) naik 6% di semester I 2020
Berbeda dengan Joey, analis RHB Sekuritas Christopher Andre Bernas dalam risetnya justru mengatakan semester II-2020 masih akan menjadi periode yang cukup menantang bagi BSDE. Penyebabnya adalah marketing sales BSDE pada semester II-2019 berada dalam high base yakni Rp 3,7 triliun.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan marketing sales BSDE tahun ini akan turun 30% dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 6,7 triliun. Penurunan ini tidak terlepas dari kemungkinan performa yang cenderung lemah pada kuartal II-2020 dan kuartal III-2020 mendatang,” tulis Christopher dalam risetnya pada 22 Juni 2020.
Dengan demikian, Christopher melihat saat ini sebaiknya memilih neutral sembari menunggu katalis positif seperti kembalinya kepercayaan konsumer untuk kembali membeli properti. Ia memperkirakan katalis tersebut baru akan muncul pada kuartal III dan IV-2020 seiring peluncuran produk baru.
Baca Juga: Wow! BSDE akan meraup dividen dari Duta Pertiwi (DUTI) senilai Rp 491,51 miliar
Sementara analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi dalam risetnya pada 18 Juni 2020 cukup optimistis dengan prospek BSDE, khususnya secara jangka panjang. Pasalnya, dengan landbank besar lebih dari 4.000 hektar akan menjadi faktor pendukung keberlanjutan bisnis jangka panjang BSDE. Landbank tersebut bisa digunakan untuk 30 tahun dan didukung properti investasi yang cukup besar.
"Kami percaya keberlanjutan jangka panjang bisnis BSDE aman. Ini juga mungkin tanpa perlu membuat pengeluaran modal tambahan besar. BSDE saat ini memperluas investasinya di jalan tol yang berlokasi dekat BSD City yang tentu bisa menambah nilai pengembangan properti secara keseluruhan," tutur Aurellia.
Aurellia memperkirakan pendapatan BSDE pada akhir tahun akan mencapai Rp 6,58 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,31 triliun. Sementara Joey memproyeksikan pendapatan dan laba bersih BSDE masing-masing sebesar Rp 6,74 triliun dan Rp 167 triliun.
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) bukukan marketing sales Rp 1,79 triliun di kuartal I-2020
Baik Aurellia dan Joey sama-sama merekomendasikan untuk beli BSDE dengan target harga masing-masing Rp 950 dan Rp 1.100. Sementara Christopher merekomendasikan neutral dengan target harga Rp 800 per saham.
Harga saham BSDE pada perdagangan Senin (27/7) menguat 2,10% ke Rp 730 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News