Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Berbeda dengan Joey, analis RHB Sekuritas Christopher Andre Bernas dalam risetnya justru mengatakan semester II-2020 masih akan menjadi periode yang cukup menantang bagi BSDE. Penyebabnya adalah marketing sales BSDE pada semester II-2019 berada dalam high base yakni Rp 3,7 triliun.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan marketing sales BSDE tahun ini akan turun 30% dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 6,7 triliun. Penurunan ini tidak terlepas dari kemungkinan performa yang cenderung lemah pada kuartal II-2020 dan kuartal III-2020 mendatang,” tulis Christopher dalam risetnya pada 22 Juni 2020.
Dengan demikian, Christopher melihat saat ini sebaiknya memilih neutral sembari menunggu katalis positif seperti kembalinya kepercayaan konsumer untuk kembali membeli properti. Ia memperkirakan katalis tersebut baru akan muncul pada kuartal III dan IV-2020 seiring peluncuran produk baru.
Baca Juga: Wow! BSDE akan meraup dividen dari Duta Pertiwi (DUTI) senilai Rp 491,51 miliar
Sementara analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi dalam risetnya pada 18 Juni 2020 cukup optimistis dengan prospek BSDE, khususnya secara jangka panjang. Pasalnya, dengan landbank besar lebih dari 4.000 hektar akan menjadi faktor pendukung keberlanjutan bisnis jangka panjang BSDE. Landbank tersebut bisa digunakan untuk 30 tahun dan didukung properti investasi yang cukup besar.
"Kami percaya keberlanjutan jangka panjang bisnis BSDE aman. Ini juga mungkin tanpa perlu membuat pengeluaran modal tambahan besar. BSDE saat ini memperluas investasinya di jalan tol yang berlokasi dekat BSD City yang tentu bisa menambah nilai pengembangan properti secara keseluruhan," tutur Aurellia.
Aurellia memperkirakan pendapatan BSDE pada akhir tahun akan mencapai Rp 6,58 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,31 triliun. Sementara Joey memproyeksikan pendapatan dan laba bersih BSDE masing-masing sebesar Rp 6,74 triliun dan Rp 167 triliun.
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) bukukan marketing sales Rp 1,79 triliun di kuartal I-2020
Baik Aurellia dan Joey sama-sama merekomendasikan untuk beli BSDE dengan target harga masing-masing Rp 950 dan Rp 1.100. Sementara Christopher merekomendasikan neutral dengan target harga Rp 800 per saham.
Harga saham BSDE pada perdagangan Senin (27/7) menguat 2,10% ke Rp 730 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News