Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2020, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,79 triliun atau setara 24,86% dari target tahun ini yang sebesar Rp 7,2 triliun.
Dari capaian tersebut, sebanyak Rp 1,06 triliun berasal dari rumah tapak dan sebanyak Rp 734 miliar merupakan dari segmen komersial. Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai Christy Grassela mengatakan perolehan tersebut ditunjang oleh suksesnya peluncuran rumah tapak di BSD City yang menyasar harga per unitnya sekitar Rp 1 miliar-Rp 1,5 miliar.
"Jadi kami secara konsisten terus menggarap pasar Rp 1 miliar-Rp 1,5 miliar sejak dua tahun lalu sampai sekarang dan optimistis ceruknya luas dan demand-nya ada terus," kata Christy dalam paparan publik, Jumat (10/7).
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) berencana memangkas capex hingga 50%
Christy menambahkan, pada Juni 2020 lalu BSDE baru saja meluncurkan produk baru yaitu Invensihaus dengan harga sekitar Rp 1,2 miliar-Rp 1,5 miliar dan sudah terjual 160 unit dengan perolehan marketing sales Rp 200 miliar.
Selain itu, BSDE juga menggunakan program move in quickly sejak Maret 2020 hingga akhir tahun ini untuk menggaet para pembeli hard cash atau KPR. Dari program ini BSDE telah membukukan marketing sales sebesar Rp 650 miliar.
Lebih lanjut, Christy menjelaskan target marketing sales yang ditetapkan pada awal tahun 2020 ini sebesar Rp 7,2 triliun merupakan pandangan optimistis dari BSDE sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia. Dengan adanya pandemi ini serta berlakunya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang lalu, BSDE pun akhirnya menunda beberapa kegiatan usaha termasuk peluncuran produk baru di kuartal II-2020.
Baca Juga: Sektor properti akan pulih disokong regulasi moneter dan new normal
"Jadi kami akan terus pantau apakah target masih bisa kami capai, saat ini kami belum punya angka final akan revisi turun atau tidak. Jika sudah ada angka final kami akan umumkan," imbuh Christy.
Sementara itu dari pendapatan berulang (recurring income), BSDE mengakui bahwa sesuai ketentuan PSBB maka tenant yang boleh buka hanya tenant yang menyediakan kebutuhan dasar. Rata-rata tenant segmen ini mengisi sekitar 30% area tenant sedangkan sisanya yakni 70% hampir semuanya harus tutup.
"Kami terus menerus komunikasi dengan tenant untuk mencari win-win solution dalam service charge dan best rental rate," pungkas Christy.
Baca Juga: Pemegang saham mayoritas Bumi Serpong Damai (BSDE) ambil bagian private placement
Dari sisi utang, BSDE mengaku telah mendapatkan keringanan penurunan suku bunga pinjaman dari Bank Mandiri. "Dari sisi pendapatan kami bernegosiasi dengan tenant, dari sisi leverage kami berkomunikasi dengan kreditur supaya perusahaan dapat establish dalam hal cashflow," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News