Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melaporkan marketing sales 2017 sebesar Rp 2,2 triliun. Angka tersebut turun 35,29% dari perolehan marketing sales 2016 sebesar Rp 3,4 triliun.
Akhmad Nurcahyadi, Analis Samuel Sekuritas dalam riset 26 Januari 2018 meyebutkan, penurunan tajam pre-sales atau marketing sales ASRI didorong oleh rendahnya pencapaian penjualan Alam Sutera, pengakuan transaksi China Fortune Land Development Co Ltd, serta penjualan The Tower yang lebih rendah dari proyeksi. Adapun nilai marketing sales sebesar Rp 2,2 triliun setara dengan 62,8% dari angka proyeksi Akhmad.
Akhmad melihat, perbaikan pertumbuhan industri tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Investor potensial masih belum akan kembali ke pasar properti.
Sedangkan pembelian dari kalangan end user tidak akan berdampak masif pada lonjakan pre-sales segmen residensial (housing & apartment). "End user, terutama middle-up class untuk segmen residensial pembelian kedua (housing&apartment) yang akan dijadikan sebagai investasi atau disewakan kami lihat masih akan cenderung wait & see dan akan berdampak pada stagnannya pertumbuhan kedua segmen tersebut," papar Akhmad.
Meski demikian, ASRI dan emiten lain masih akan diuntungkan oleh kontinuitas kebutuhan residensial end-user (pembelian pertama). Harga jual rata-rata proyek Alam Sutera Township dan Suvarna Sutera Township yang masih masuk dalam rentang tersebut berpotensi menjaga permintaan tetap di atas ekspektasi.
Tahun ini marketing sales ASRI ditargetkan Rp 4 triliun, terdiri dari Rp1,5 triliun residensial dan Rp 2,5 triliun komersial. Kontinuitas suku bunga KPR rendah serta nilai recurring akan menjadi sentimen positif lain bagi ASRI.
Sedangkan risiko investasi yakni pelemahan sektor properti yang terus berlanjut serta penurunan angka marketing sales. Akhmad merekomendasikan buy untuk saham ASRI dengan target harga Rp 448 per saham. Hari ini, saham ASRI naik 2,53% ke Rp 406 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News