Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada bulan pertama 2020. Hingga Jumat (31/1), IHSG merosot 5,71% ke level 5.940,05. Kemudian, berlanjut turun ke 5.884,17 pada perdagangan Senin (3/2).
Anjloknya IHSG ini turut menggerus kapitalisasi pasar (market cap) para emiten. Bahkan, berdasarkan data yang diolah Kontan dari Bloomberg, market cap sejumlah emiten berkapitalisasi besar tergerus lebih dari 10%.
Baca Juga: Simak proyeksi IHSG jelang rilis data GDP, Selasa (4/2)
Dari sepuluh emiten dengan market cap terbesar, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menjadi perusahaan dengan penurunan market cap paling dalam, yakni 15,42% dari Rp 185,02 triliun menjadi Rp 156,49 triliun.
Angka ini didapat dengan membandingkan market cap pada penutupan perdagangan 31 Januari 2020 dengan penutupan perdagangan akhir 2019.
Emiten dengan penurunan market cap terdalam selanjutnya adalah PT Astra International Tbk (ASII), yakni sebesar 8,30% menjadi Rp 257,07 triliun. Disusul PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 8,28% menjadi Rp 134,27 triliun.
Baca Juga: IHSG ambles, ini saham emiten consumer goods yang layak dikoleksi
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan pada saat IHSG mencapai level tertinggi bulan ini, yakni 6.325,40 pada penutupan perdagangan 14 Januari 2020, market cap ASII justru menjadi yang tergerus paling dalam.