kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Memperluas Penjualan di Asia


Sabtu, 09 Maret 2019 / 10:05 WIB
Mark Dynamics Indonesia (MARK) Memperluas Penjualan di Asia


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sarung tangan karet PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) siap menggenjot produksi begitu pabrik barunya yang ditargetkan rampung Mei, beroperasi. Target kinerja pun dikerek dengan bertambahnya kapasitas produksi.

Presiden Direktur MARK Ridwan Goh mengatakan, kapasitas produksi pabrik baru tersebut sebesar 90.000 unit per bulan. Pabrik ini memiliki tingkat efektivitas keseluruhan (overall equipment effectiveness) 90%, yakni sekitar 80.000 unit per bulan.

"Kehadiran pabrik tersebut akan mengerek total kemampuan produksi MARK dari saat ini 540.000 unit per bulan, menjadi 630.000 per unit per bulan di 2019, setelah pabrik baru resmi beroperasi," papar dia, Rabu (6/3).

Dengan pabrik baru ini, MARK menargetkan produksi sarung tangan karet bisa mencapai 7,2 juta unit, Jumlah ini sekitar 12,5% lebih tinggi dari produksi 2018 lalu, yang sebanyak 6,4 juta unit.

Ridwan yakin, pasarnya akan terserap karena permintaan masih di atas kapasitas produksinya. Permintaan produk MARK terbesar datang dari Malaysia dan Thailand.

Perusahaan ini juga akan memperbesar volume penjualan ke China dan Vietnam. "Pasar tujuan ekspor MARK masih didominasi oleh pasar Malaysia sebesar 60%, Thailand 30% dan sisanya China dan Vietnam," jelas dia.

Saat ini, MARK hanya memproduksi cetakan sarung tangan. Sekitar 95% dari hasil produksi diekspor dan sisanya untuk pasar lokal. Untuk ekspansi dan modal kerja tahun ini, MARK mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 50 miliar.

Dengan target produksi yang baru, MARK mematok target pendapatan sekitar Rp 362,8 miliar di akhir tahun 2019. Angka ini lebih tinggi 11,5% dari proyeksi tahun 2018. Marjin laba di 2019 juga ditargetkan sekitar 26% dari proyeksi 2018 24,5%.

Dengan begitu, pertumbuhan laba bersih akan naik sekitar 17,8% dibanding proyeksi laba di 2018 di Rp 78 miliar. Sekadar informasi, target laba bersih 2018 tersebut naik dari semula Rp 65 miliar, karena pencapaian melambung di kuartal III tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×