Sumber: BBC |
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bayangkan jika Anda adalah seorang penjahat super yang bisa mengontrol semua emas di dunia. Anda berniat mencairkannya dan membentuk sebuah kubus. Berapa besarkah ukuran kubus itu? Ratusan ribu meter kubik atau bahkan ribuan?
Warren Buffett mengatakan, jumlah semua emas yang ada di atas permukaan tanah hanya seukuran kubus dengan panjang tiap sisi 20 meter.
Namun apakah itu sudah semuanya? Dan darimana kita tahu kalau itu benar?
Thompson Reuters GFMS merilis angka jumlah emas dunia berdasarkan survei tahunan emas yang dilakukannya. Angka terbaru berjumlah 171.300 ton emas.
Sebuah kubus yang terbuat dari emas seberat 171.300 ton akan berukuran 20,7 meter di setiap sisinya.
Atau, jika mengambil ukuran lain, jumlah emas itu bisa muat di lapangan utama Wibledon dengan ditumpuk hingga ketinggian 9,8 meter di atas tanah.
Namun, tak semua pihak sependapat dengan angka GFMS.
Estimasi lainnya menyatakan jumlah emas dunia cuma 155.244 ton, lebih sedikit dari angka GFMS. Tapi ada juga yang memperkirakan jumlah itu bisa mencapai 2,5 juta ton, 16 kali angka GFMS.
Jika benar emas di seantero bumi ini berjumlah 2,5 juta ton, maka sebagai penjahat super Anda bisa membangun kubus dengan panjang sisi 50 m. Atau, Anda bisa menimbun lapangan Wimbledon dengan tumpukan emas setinggi 143 m.
Mengapa angkanya bisa jauh berbeda?
Untuk menjawabnya kita harus kembali pada sejarah. Menurut sejarawan emas Timothy Green, emas sudah ditambang sejak lama sekali, lebih dari 6.000 tahun silam.
Koin emas pertama dicetak pada 550 SM di bawah Raja Croesus dari Lydia, sebuah provinsi yang sekarang masuk wilayah Turki. Koin itu dengan segera menjadi alat pembayaran bagi pedagang dan serdadu di seluruh Mediterania.
Dari masa itu sampai dengan tahun 1492 saat Colombus berlayar ke Amerika, GFMS memperkirakan 12.780 ton emas sudah ditambang.
Namun, James Turk, pendiri Gold Money, menyatakan telah terjadi serangkaian estimasi emas yang berlebihan. Ia meyakini teknik primitif penambangan emas yang digunakan hingga abad pertengahan menghasilkan emas yang lebih sedikit daripada yang dihitung GFMS. Hitungan dia, jumlah emas sampai tahun 1492 cuma 297 ton. Setelah tahun 1492, jumlah emas yang ditambang mencapai 154.947 ton.
Dus, total emas dunia saat ini versi Turk mencapai 155.244 ton. Jumlahnya hanya 10% lebih sedikit daripada perhitungan Thompson Reuters. Tapi coba uangkan angka itu berdasarkan harga emas sekarang, maka selisihnya mencapai US$ 950 miliar!
Bagi Anda yang optimistis dan tak puas dengan hitungan Turk maupun Reuters, ada juga versi hitungan lain yang menyatakan bahwa prediksi jumlah emas jauh lebih besar.
"Di makam Tutankhamen sendiri mereka menemukan peti matinya terbuat dari 1,5 ton emas. Jadi bayangkan emas yang ditemukan di makam-makam lainnya yang sudah dijarah sebelum perhitungan dilakukan," kata Jan Skyoles dari perusahaan investasi emas The Real Asset Company.
Skoyles juga menekankan bahwa hingga saat ini China tak pernah benar-benar terbuka mengenai jumlah kepemilikan emasnya.
"Dan di banyak negara seperti Kolumbia ada banyak pertambangan ilegal," imbuhnya.
Skoyles tak memiliki jumlah emas persisnya. Tapi ada Gold Standard Institute. Ahli-ahlinya memperkirakan, apabila kita mengosongkan seluruh brankas bank dan kotak-kotak perhiasan di dunia, kita akan menemukan takk urang dari 2,5 juta ton emas. Namun, mereka mengakui angka ini sedikit spekulatif dan buktinya terbatas.
Jadi siapa yang benar?
Kita tidak tahu.
Pada akhirnya, semua angka ini hanya estimasi demi estimasi. Mungkin saja mereka semua salah.
Kabar baiknya, kita tak mungkin kehabisan emas dalam waktu dekat. Survei Geologi AS memperkirakan ada 52.000 ton emas yang masih bisa ditemukan dan ditambang dari dalam bumi.
Kabar buruknya, penggunaan emas mulai berubah-ubah. Emas yang sudah diambil dari dalam bumi tak pernah hilang, tapi hanya didaur ulang.
"Semua emas yang ditambang sepajang sejarah masih ada. Artinya, jika Anda punya jam emas, bisa jadi sebagian emas yang Anda miliki berasal dari emas Romawi 2.000 tahun lalu," kata James Turk.
Namun, ada emas yang digunakan di industri teknologi. Mereka mendapat perlakuan berbeda. Survei Geologi Inggris menyatakan bahwa 12% dari total produksi emas dunia sekarang dipakai di sektor ini. Akan tetapi, karena jumlah pemakaiannya sedikit dalam setiap produk, tak akan ekonomis lagi untuk mendaurulangnya.
Dengan kata lain, untuk pertama kalinya emas 'dikonsumsi'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News