kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Manulife Manajemen Aset Indonesia (MAMI) optimistis outlook tahun ini prospektif


Rabu, 10 Maret 2021 / 14:18 WIB
Manulife Manajemen Aset Indonesia (MAMI) optimistis outlook tahun ini prospektif
ILUSTRASI. Manulife Manajemen Aset Indonesia (MAMI) optimistis outlook tahun ini prospektif


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

Dalam kesempatan yang sama, Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen, Ezra Nazula, mengatakan, prospek pasar modal Indonesia pada tahun ini masih akan menarik, baik untuk saham maupun obligasi. Keduanya akan didorong oleh sentimen utama, pemulihan ekonomi.

Untuk pasar saham, Ezra bilang setidaknya terdapat tiga sektor yang menarik. Pertama, sektor komoditas dan energi akan diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi global yang memicu permintaan mengalami kenaikan signifikan dan akhirnya mengangkat harga komoditas.

Baca Juga: Manulife Aset Manajemen (MAMI) resmi mengangkat Afifa sebagai Presdir yang baru

“Sektor telekomunikasi juga menarik seiring konsumsi data yang masih akan terus meningkat dan beri keuntungan ke sektor ini. Lalu, sektor finansial tetap masih menarik mengingat kualitas aset perbankan masih bagus, likuiditas melimpah, hingga pemulihan aktivitas ekonomi,” jelas Ezra.

Sementara untuk pasar obligasi, ia menilai dengan tren suku bunga yang masih akan tetap rendah dan melimpahnya likuiditas akan jadi katalis positif. Ia berharap, tren positif tahun lalu akan berlanjut pada tahun ini dan yield SBN acuan 10 tahun dapat kembali bergerak ke bawah 6% pada akhir tahun ini.

“Terlepas dari aset investasi mana yang potensial, investor tetap sebaiknya melakukan diversifikasi guna mengoptimalkan return sembari menjaga risiko. Serta, menyesuaikan dengan profil risiko, tujuan investasi dan time horizon,” pungkas Ezra.

Selanjutnya: Cuan Obligasi Korporasi Masih Tinggi di Saat Cuan Obligasi Negara Tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×