Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Manulife Aset Manajeme Indonesia (MAMI) menilai wabah virus corona saat ini dalam jangka pendek mampu memberikan dampak bagi guncangan ekonomi global. Prediksinya, data ekonomi akan terdistorsi paling tidak selama satu hingga dua kuartal ke depan.
Secara ekonomi jika dibandingkan dengan negara maju, Asia dinilai lebih rentan terhadap dampak negatif dari penyebaran virus corona. Akan tetapi tingkat kerentanan negara di Asia tidaklah sama.
Namun, Senior Portofolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Caroline Rusli mengungkapkan dampak virus corona akan sangat tergantung dari seberapa besar eksposur perekonomian terhadap China, baik dari sisi pariwisata, rantai pasokan industri, ketergantungan foreign direct investment (FDI) dan aktivitas ekspor impor. Itulah mengapa besaran koreksi di pasar saham dan nilai tukar setiap negara di Asia juga berbeda.
Baca Juga: MAMI prediksi pasar keuangan Indonesia atraktif di 2020
Menariknya, koreksi yang terjadi sejak merebaknya wabah virus corona membuat valuasi pasar saham Asia menjadi lebih atraktif. Sebelumnya di awal tahun price earning ratio (PER) F12M pasar saham Asia Pasifik sempat naik di atas +2 standar deviasi, sekarang sudah turun dibawah +1 standar deviasi dalam lima tahun terakhir.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, pasar finansial cenderung mencapai titik terendah ketika intensitas penyebaran virus menunjukkan penurunan. Sejauh ini MAMI menilai narasi positif perbaikan earnings Asia di 2020 masih tetap terjaga didorong oleh ekspektasi perbaikan aktivitas ekonomi Secara historis laba emiten Asia berkorelasi positif dengan tren perdagangan global.