kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mantan Dirut BEI Tito Sulistio: Tunjukkan kepada saya satu predator pasar modal


Senin, 30 Desember 2019 / 21:39 WIB
Mantan Dirut BEI Tito Sulistio: Tunjukkan kepada saya satu predator pasar modal
ILUSTRASI. Mantan Dirut BEI Tito Sulistio mengkritik pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal perlindungan bagi investor.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio mengkritik pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal perlindungan bagi investor.

Tito mengatakan, predator itu hewan yang memburu, menangkap, lalu memangsa korbannya. "Tolong tunjukkan saya satu saja investor yang bisa disebut predator," kata Tito melalui pesan broadcast, Senin (30/12).

Ungkapan tersebut merupakan tanggapan Tito terhadap Sri Mulyani yang mengharapkan BEI mengutamakan perlindungan terhadap para pemodal maupun investor kecil sehingga terhindar dari tindakan-tindakan predator di pasar saham.

Baca Juga: Sri Mulyani minta BEI lindungi investor kecil dari aksi predator pasar saham

“Pasar modal harus bisa betul-betul menjadi tempat dimana masyarakat investor dan seluruh stakeholders bisa berkembang dan menjadi tempat investasi yang reliable,” Sri Mulyani saat sambutan penutupan perdagangan akhir tahun ini, Senin (30/23).

Menurut Tito, kata predator kurang tepat. Bahkan, ini kata yang tidak pernah dia dengar selama 25 tahun di pasar modal.

Baca Juga: Transaksi negosiasi hari ini: BRPT senilai Rp 3,5 triliun, KPIG, dan ARTO menyusul

Sebaliknya, Tito berharap, seorang menteri berbicara sesuatu yang bisa mendorong orang untuk berinvestasi, bukannya justru menakut-nakuti.

"Saya sebagai rakyat menanti satu rencana kerja terstruktur dan detail tentang tata kelola ekonomi dengan target dan arah yang jelas. Sehingga, kami bisa tahu arah ekonomi kita menuju. Tolong sosialisasikan ini secara terbuka dan tidak normatif," tutur Tito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×