kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mandiri Sekuritas proyeksi peringkat utang Indonesia naik ke BBB+ di 2020


Selasa, 18 Juni 2019 / 21:56 WIB
Mandiri Sekuritas proyeksi peringkat utang Indonesia naik ke BBB+ di 2020


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) untuk menaikkan rating utang Indonesia dari BBB- ke BBB sempat mendongkrak pertumbuhan dana asing masuk ke Indonesia beberapa waktu terakhir. Pertumbuhan dana asing ini, diyakini masih akan berlanjut di sepanjang sisa 2019.

Akhir Mei 2019, S&P menaikkan peringkat kredit utang jangka panjang Indonesia atau sovereign credit rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Selain itu, peringkat utang jangka pendek juga turut dinaikkan menjadi A-2 dari sebelumnya A-3.

Kepala Riset Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menilai, peringkat utang Indonesia berpeluang untuk kembali naik. Hal ini didukung prudent fiscal dan kebijakan moneter. "Kami proyeksikan Indonesia akan bisa dapat upgrade rating di 2020 ke level BBB+," kata Handy, Senin (17/6).

Potensi tersebut, sejalan dengan perkiraan bahwa di tahun ini Bank Indonesia (BI) berpeluang untuk memangkas suku bunga acuannya di akhir tahun. Hal ini mengikuti rencana bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang bakal melonggarkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat.

Meskipun begitu, Handy melihat kemungkinan arus dana asing bisa masuk signifikan ke Tanah Air masih cukup kecil. Namun, untuk arus dana asing di pasar obligasi dinilai masih akan positif. Berkaca dari kondisi pasar yang sempat koreksi di April dan Mei, dana asing tidak menunjukkan sell off signifikan di pasar obligasi.

"Asing masih akan bertahan di Indonesia, karena jika dibandingkan negara emerging market lainnya, Indonesia masih menawarkan yield yang cukup atraktif," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×