kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Sekuritas optimistis pasar modal Indonesia tumbuh positif


Kamis, 06 Februari 2020 / 21:43 WIB
Mandiri Sekuritas optimistis pasar modal Indonesia tumbuh positif
ILUSTRASI. Investor sedang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (22/11). Mandiri Sekuritas optimistis pasar modal Indonesia tumbuh positif.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas mencatat nilai transaksi yang dikelola sebesar Rp 19,23 triliun sepanjang Januari 2020. Nilai ini merosot sebesar 61% dari nilai transaksi pada Januari 2019 sebanyak Rp 49,29 triliun.

Dannif Danusaputro, Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengatakan, meski nilai transaksi yang dikelola oleh Mandiri Sekuritas pada Januari turun, namun pihaknya belum bisa mengukur dampak terhadap kinerja keseluruhan untuk tahun ini. Yang pasti, perusahaan optimistis kinerja ke depannya bakal lebih baik.

Baca Juga: Ini strategi Indo Premier Sekuritas tingkatkan kepercayaan investor

Lebih lanjut, ia menuturkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang melemah sebesar 4,96% dari awal tahun 2020. Namun, sambungnya, negara-negara lain juga mengalami hal serupa.

“Hal ini menunjukkan IHSG lebih didorong sentimen global, seperti efek dari virus corona dan geopolitik dunia, bukan sentimen domestik,” katanya pada Kontan, Kamis (6/2).

Dannif melihat potensi aliran modal masuk ke Indonesia masih tinggi secara fundamental. Adapun salah satu faktor pendorongnya adalah European Central Bank dan Bank Sentral Jepang masih melakukan Quantitative Easing (QE), sehingga ketersediaan likuiditas global masih akan tetap besar.

Hal ini terbukti dari lelang obligasi pemerintah Indonesia yang mengalami oversubscribe sebesar 3 kali di saat yield dan spread yang ditawarkan merupakan yang terendah.

Baca Juga: Bursa Saham Longsor, Kapitalisasi Emiten Big Caps Ambrol

Kedua, Bloomberg 2020 Survey menempatkan Indonesia sebagai destinasi teratas bagi investasi obligasi dan saham. Secara umum, Dannif menilai pasar modal Indonesia masih dapat terus berpotensi mencatat kinerja kuat lantaran Indonesia masih dinilai atraktif.

“Tidak hanya di mata direct investors, namun juga para portfolio investors,” tambahnya.

Beberapa indikator yang menandakan menariknya pasar Indonesia meliputi, apresiasi nilai tukar rupiah yang terus berlanjut di tahun 2020 dengan penguatan 0,7% Ytd, setelah pada 2019 mencatatkan penguatan sebesar 4,0%. Di sisi lain, negara-negara tetangga masih mengalami depresiasi 1,8% Ytd 2020.

Kamudian, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang melanjutkan penurunan sebesar 36,2 basis poin (bps) secara year to date (ytd), setelah tahun lalu turun 79 bps. Menurutnya, trend ini lebih baik dari negara-negara tetangga lain yang rata-rata mencatatkan yield sebesar 9 bps Ytd 2020.

Baca Juga: Mandiri Investment Forum promosikan peluang investasi Indonesia

Selanjutnya, ia memandang fundamental makro ekonomi Indonesia juga terbilang solid, antara lain terlihat dari lembaga rating internasional, seperti Japan Credit Rating (JCR) yang memutuskan untuk menaikkan sovereign rating Indonesia menjadi BBB+ pada awal tahun ini.

Nah, Mandiri Sekuritas pun menargetkan untuk menjaga posisi sebagai broker lokal dengan nilai transaksi terbesar di pasar modal dengan angka pertumbuhan yang positif.

Sepanjang tahun lalu, Mandiri Sekuritas mencatatkan nilai transaksi total Rp 334,7 triliun, menempati peringkat pertama di Bloomberg League Table dengan pangsa pasar 7,6% dari total transaksi saham di BEI sebesar Rp 4.424 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×