Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Beberapa indikator yang menandakan menariknya pasar Indonesia meliputi, apresiasi nilai tukar rupiah yang terus berlanjut di tahun 2020 dengan penguatan 0,7% Ytd, setelah pada 2019 mencatatkan penguatan sebesar 4,0%. Di sisi lain, negara-negara tetangga masih mengalami depresiasi 1,8% Ytd 2020.
Kamudian, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang melanjutkan penurunan sebesar 36,2 basis poin (bps) secara year to date (ytd), setelah tahun lalu turun 79 bps. Menurutnya, trend ini lebih baik dari negara-negara tetangga lain yang rata-rata mencatatkan yield sebesar 9 bps Ytd 2020.
Baca Juga: Mandiri Investment Forum promosikan peluang investasi Indonesia
Selanjutnya, ia memandang fundamental makro ekonomi Indonesia juga terbilang solid, antara lain terlihat dari lembaga rating internasional, seperti Japan Credit Rating (JCR) yang memutuskan untuk menaikkan sovereign rating Indonesia menjadi BBB+ pada awal tahun ini.
Nah, Mandiri Sekuritas pun menargetkan untuk menjaga posisi sebagai broker lokal dengan nilai transaksi terbesar di pasar modal dengan angka pertumbuhan yang positif.
Sepanjang tahun lalu, Mandiri Sekuritas mencatatkan nilai transaksi total Rp 334,7 triliun, menempati peringkat pertama di Bloomberg League Table dengan pangsa pasar 7,6% dari total transaksi saham di BEI sebesar Rp 4.424 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News