kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manajer Investasi ramai-ramai menambahkan saham BUKA ke dalam portofolio reksadana


Selasa, 10 Agustus 2021 / 08:31 WIB
Manajer Investasi ramai-ramai menambahkan saham BUKA ke dalam portofolio reksadana
ILUSTRASI. Ikon?logo Bukalapak.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menjadi incaran para investor. Tak hanya investor ritel, investor institusi seperti Manajer Investasi (MI) pun tak mau ketinggalan mengoleksi saham BUKA dalam portofolionya.

Trimegah Aset Management  menjadi salah satu MI yang ikut berpartisipasi dalam hajatan IPO BUKA beberapa waktu kemarin. Direktur Utama Trimegah AM Antony Dirga menyebut, saham BUKA menarik dikoleksi karena Bukalapak merupakan salah satu proxy untuk eksposur e-commerce di pasar saham Indonesia, di mana mereka juga memiliki pertumbuhan Total Processing Value (TPV) yang sangat tinggi.

“Di sisi lain, kami melihat bobot BUKA di indeks juga lebih dari 1% pada waktu IPO kemarin. Untuk reksadana saham yang dikelola secara relatif dengan acuan indeks saham, bobot yang lebih dari 1% ini menjadi cukup signifikan untuk menjadi pertimbangan MI seperti kami,” kata Antony ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/8).

Baca Juga: Prediksi IHSG hari Selasa (10/8) melemah, ini rekomendasi saham untuk raih cuan

Sucorinvest Asset Managament pun tak mau ketinggalan dan ikut mengoleksi saham BUKA. Investment Specialist Sucorinvest AM Toufan Yamin membeberkan, pihaknya ikut dalam hajatan IPO BUKA beberapa waktu silam.

Saham BUKA yang diperoleh kemudian dibagi secara merata ke seluruh produk reksadana Sucorinvest AM yang berbasis saham.

Pihaknya menyukai BUKA karena aksi IPO dilakukan sebagai cara mengembangkan bisnisnya, yakni Mitra Bukalapak yang punya prospek menarik ke depannya.

Menurutnya, masa depan BUKA nantinya ada di Mitra Bukalapak, karena jika bisnis marketplace-nya memang dari market share jelas kalah dari Tokopedia maupun Shopee.

Oleh karena itu, jika dilihat secara valuasi bisa jadi memang kurang menarik, lantaran saat ini memang lini bisnisnya sedang shifting ke Mitra Bukalapak.

 




TERBARU

[X]
×