kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malindo Feedmill masih tertatih menggapai laba bersih


Kamis, 19 April 2018 / 07:45 WIB
Malindo Feedmill masih tertatih menggapai laba bersih


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 merupakan tahun yang berat bagi PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Selain didera pelemahan harga jual ayam broiler dan bibit ayam usia sehari (DOC), MAIN juga sulit bersaing dengan para pemain besar lain di sektor perunggasan.

MAIN masih harus menggenjot volume penjualan agar kinerja tahun ini bisa membaik. Sekadar kilas balik, pada 2017 lalu, pendapatan MAIN hanya naik 3,8% year on year (yoy) menjadi Rp 5,44 triliun. Sedangkan laba bersihnya malah amblas 77% yoy menjadi Rp 46,70 miliar.

Adeline Solaiman, analis Danareksa Sekuritas, mengatakan, pelemahan kinerja ini disebabkan average selling price (ASP) DOC dan broiler berada di posisi rendah. "Harga jual tahun lalu tertekan isu oversupply. Jadi ASP tidak bagus," jelas dia, Rabu (18/4).

Di tengah harga jual yang rendah, idealnya kinerja MAIN bisa menguat disokong oleh volume penjualan. Namun sayangnya, pangsa pasar MAIN paling kecil ketimbang perusahaan sejenis. Alhasil, MAIN kesulitan menaikkan volume penjualan.

Tapi, analis Samuel Sekuritas Indonesia Marlene Tanumihardja menyatakan kalau pendapatan MAIN tahun lalu masih lumayan baik. Terutama di tengah pelemahan daya beli masyarakat dan turunnya harga jual ayam.

Marlene menyebut, harga broiler pada awal tahun lalu Rp 13.000 per kilogram (kg). Jelang akhir tahun, harganya naik jadi Rp 19.000 per kg. Sedangkan, harga DOC sempat menyentuh level terendah di Rp 3.516 per anak ayam dan sempat naik di kisaran
Rp 4.500 per anak ayam.

Prospek tahun ini

Adeline memprediksi, peningkatan harga jual DOC dan broiler masih bisa berlanjut tahun ini. Namun, kenaikannya tipis, hanya 1%-2%.

Kenaikan ASP didorong oleh beleid Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengenai batasan harga ayam dan telur di tingkat peternak. Untuk batas bawah ditetapkan Rp 17.000 per kg dan batas atas sebesar Rp 19.000 per kg.

Menurut Adeline, keputusan Kemdag berdampak positif dan membuat harga jual cenderung stabil. Namun, ia mengingatkan, kunci sukses bisnis MAIN tidak bisa hanya sekadar mengandalkan kenaikan harga jual. MAIN juga tetap harus menaikkan volume penjualan.

Dengan ASP yang stabil, biaya perusahaan bisa turun. "Harga jual pun tidak naik banyak, sehingga diharapkan meningkatkan volume penjualan tahun ini," ujar Adeline.

Beban biaya MAIN juga berpotensi turun karena didukung harga jagung lokal yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Marlene memperkirakan, harga jagung tahun ini cenderung landai. "Tren penurunan harga jagung mulai terjadi pada Januari hingga Februari 2018," kata dia dalam riset 9 April 2018.

Penurunan harga jagung lebih disebabkan produksi yang meningkat seiring dengan berlangsungnya gerakan swasembada jagung dan bertambahnya lahan produksi jagung di beberapa daerah. Marlene mengatakan, luas panen jagung di Januari 2018 bertambah sekitar 770.000 hektare (ha) dan di Februari 2018 sekitar 1 juta ha.

Di sisi lain, isu kelebihan pasokan masih akan membayangi industri perunggasan. "Jumlah produksi dengan permintaan memang tidak setara," kata Adeline. Namun, di tahun ini dia memperkirakan oversupply mulai mengecil.

Adeline menganalisa pendapatan MAIN di akhir tahun 2018 bisa mencapai Rp 5,9 triliun. Sementara, laba bersih MAIN bisa tumbuh menjadi Rp 75 miliar. Meski begitu, Adeline masih tetap merekomendasikan hold untuk saham MAIN dengan target harga sebesar Rp 800 per saham.

Sementara itu, Marlene masih melakukan perhitungan baru untuk saham MAIN. "Pertimbangannya, karena hasil kinerja MAIN sepanjang 2017 berada di bawah ekspektasi," kata Marlene.  Selain itu, masih ada tantangan dari fluktuasi harga DOC dan broiler, disparitas harga pada produsen dan konsumen, serta faktor cuaca yang mempengaruhi ketersediaan jagung lokal.

Victor Stefano, Analis DBS Vickers, merekomendasikan hold saham MAIN di target harga Rp 700. Sementara itu, analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja merekomendasikan buy saham MAIN dengan target Rp 1.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×