kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makin murah, penjualan emas di LM justru surut


Rabu, 27 Juni 2012 / 09:52 WIB
Makin murah, penjualan emas di LM justru surut
ILUSTRASI. Pekerja kargo membawa vaksin COVID-19 jenis Sinophram setibanya dari China di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (30/4/2021).


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |

JAKARTA. Turunnya harga komoditas termasuk komoditas emas, turut menyurutkan angka penjualan emas batangan di Logam Mulia.

PT Logam Mulia (LM) mencatatkan penjualan emas batangan dari awal bulan hingga hari ini mencapai 450 kilogram (kg). Jika dibandingkan dengan penjualan Bulan Mei lalu yang mencapai 534 kg sudah terjadi penurunan 15% di bulan Juni ini.

Vice President PT Antam UBPP Logam Mulia, Herman menerangkan penurunan penjualan emas seiring harga emas batangan domestik yang turut surut juga.

"Per 27 Juni ini harga emas di posisi Rp 495.000 turun dari Rp 507.000 per 19 Juni yang merupakan harga tertinggi di bulan Juni," jelas Herman kepada KONTAN, Rabu (27/6).

Tertolong rupiah

Ia memprediksi, turunnya harga komoditas emas dunia berpotensi mengoreksi lebih dalam harga emas domestik. Namun penurunan harga emas mampu tertahan karena depresiasi rupiah.

"Lemahnya rupiah terhadap dollar AS, membuat harga emas domestik jadi mahal," jelas Herman.

Jika dihitung selama hampir satu semester ini, penjualan emas LM sudah mencapai 2,38 ton atau hampir 48% dari target sampai akhir tahun. Emas yang paling banyak dipesan adalah dengan berat 5 gram dan 10 gram.

"Penjualan sampai akhir semeter satu ini hampir bernilai Rp 1,2 triliun," tambah Herman.

Ia mengaku, kendala yang paling terasa selama semester pertama ini karena LM banyak mengimpor emas batangan dari Singapore Bullion Bank. Hal itu lantaran keterbatasan cadangan yang dimiliki LM untuk memenuhi permintaan emas.

"Karena impor menggunakan dollar AS, maka apresiasi dollar AS cukup menekan biaya impor emas," jelas Herman.

Akhir-akhir ini, kemilau emas kalah bersinarnya dibanding dollar Amerika Serikat (AS). Situasi ekonomi AS yang semakin membaik di saat Eropa memburuk membuat logam mulia ini dijadikan safe haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×