Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Fendy menjelaskan, selama ini pendapatan APLN berupa rupiah, sedangkan pembayaran bunga dan pokok obligasi APL Realty dalam dolar AS.
Jika rupiah terus terdepresiasi, maka ada potensi ketidaksesuaian pembiayaan dan eksposur nilai tukar dari pinjaman dolar akibat fluktuasi kurs. Dengan pelunasan tersebut, potensi negatif ini dapat dikurangi secara signifikan.
Ia juga memperkirakan, penguatan fundamental keuangan APLN akan memberikan dampak positif terhadap penilaian kualitas utang oleh lembaga pemeringkatan.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Kepemilikan Properti, Agung Podomoro (APLN) Gandeng BRI dan BTN
Selain melakukan berbagai langkah efisiensi operasional, APLN saat ini juga gencar menggenjot berbagai proyek yang berimbas pada peningkatan penjualan dan pendapatan berulangnya.
“Perbaikan kinerja APLN berpotensi meningkatkan likuiditas dan pembiayaan berkelanjutan perusahaan yang selama ini menjadi penilaian utama berbagai perusahaan pemeringkat,” tutup Fendy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News