Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melalui anak usahanya PT Theta Capital Pte Ltd berencana menerbitkan obligasi global (global bond) senilai US$ 100 juta tahun ini. Berdasarkan riset lembaga pemeringkat Moody's, Senin (18/1), LPKR berencana menerbitkan surat utang dalam dollar AS untuk membiayai pembangunan rumah sakit baru.
Selain menerbitkan obligasi untuk mendanai ekspansi, perusahaan milik Mochtar Riady ini juga berencana menerbitkan surat utang untuk membiayai kembali alias refinancing utang obligasi yang akan jatuh tempo pada 2019. Surat utang jatuh tempo tersebut terdiri dari US$ 150 juta dan Rp 100 juta yang juga diterbitkan oleh PT Theta Capital Pte Ltd. Tenor kedua utang obligasi tersebut akan diperpanjang hingga ke tahun 2023. Moody's telah menyematkan rating Ba3 untuk surat utang LPKR yang ada saat ini dan juga untuk obligasi yang akan segera dirilis perseroan.
Seperti diketahui, saat ini LPKR melalui anak usahanya PT Siloam Inrternational Hospitals Tbl (SILO) tengah mengembangkan 20 rumahsakit baru. Tujuh rumahsakit diharapkan bisa beroperasi tahun ini dan 17 unit sisanya ditargetkan dapat beroperasi tahun 2017.
Rumahsakit yang tengah dibangun antara lain berada di Jember, Bau-bau, Lubuk Linggau, Labuhan Batu, dan Bogor. Sementara rumahsakit di Yogjakarta sejak tahun lalu sudah rampung dan siap dioperasikan.
Saat ini, SILO telah mengoperasikan 20 rumahsakit dan 17 klinik. Hingga 2017, perseroan menargetkan bisa mengoperasikan 40 rumah sakit di luar Medica Siloam dan Klinik.
Jacintga Poh, Asistan Wakil Presiden sekaligus Analis Moody's, mengatakan, rencana penerbitan obligasi tersebut akan memperpanjang profil utang jatuh tempo perseroan, meningkatkan likuiditas, dan memperkuat kemampuan ekspansi di segmen bisnis kesehatan.
Meskipun beban utang LPKR akan meningkat, Poh berharap, penyelesaian transaski penjualan Lippo Mall Kuta di Bali ke perusahaan Dana Investasi Real Estat (DIRE) milik perseroan yang ada di Singapura, Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT), senilai Rp 800 Miliar ini bisa menurunkan rasio utang perseroan.
Selain itu, LPKR juga saat ini tengah dalam tahap negosiasi dengan LMIRT untuk penjualan Lippo Plaza Jogja. Perseroan menargetkan kesepakatan penjualan aset tersebut bisa rampung pada akhir Januari ini.
Senin (18/1), harga saham LPKR ditutup sebesar Rp 1.050 per saham. Sedangkan saham SILO pada hari yang sama ditutup di level Rp 9.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News