Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (AP II) berencana menjadikan Terminal 2 (T2) Soekarno Hatta sebagai terminal khusus maskapai berbiaya murah atau low cost carrier terminal (LCCT). Rencana ini disambut positif emiten sektor penerbangan.
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) Dendy Kurniawan mengungkapkan, dampaknya akan cukup signifikan bagi kinerja emiten. Mengingat, saat ini CMPP beroperasi di dua terminal terpisah, yaitu T2 dan Terminal 3.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut, dengan adanya terminal khusus itu, maskapai LCC bisa memangkas biaya operasional hingga 50%. Sebagai informasi, passenger service charge (PSC) T2 domestik saat ini Rp 85.000, dan T2 internasional Rp 150.000. Sedangkan, PSC T3 mencapai Rp 230.000.
Menurut Dendy, dengan pindah ke terminal 2, maka PSC yang dibebankan ke penumpang lebih murah. Akan ada penghematan sekitar 34% pada biaya yang dibebankan kep penumpang. "Jadi, tiket bisa lebih murah dan diharapkan penumpang akan bertambah," ungkap dia, kemarin.
Meski begitu, Dendy belum bisa memperkirakan sebesar besar penjualan tiket bisa terdongkrak dengan perpindahan terminal.
Tapi, Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, perpindahan terminal tidak menjamin peningkatan kinerja maskapai murah, seperti AirAsia dan Citilink. Sebab, biaya operasional maskapai terbesar adalah bahan bakar. Porsinya bisa lebih dari 60%. "Sedangkan PSC porsinya terhadap biaya operasional mungkin hanya 10%," kata dia.
Sedangkan, analis Erdikha Sekuritas Okky Jonathan menilai, dengan perpindahan maskapai murah ke T2, biaya operasional bisa berkurang 50%. Trafik penerbangan juga bisa naik dua kali lipat. "Apalagi ada Asian Games. Ini momentum yang pas," kata dia.
William sependapat, hajatan Asian Games berpeluang meningkatkan penjualan tiket maskapai. Dengan memanfaatkan sentimen ini, dalam tiga hingga enam bulan ke depan, CMPP akan paling merasakan dampaknya.
Citilink yang berada di bawah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), penetrasinya masih di bawah CMPP. "Pada operasionalnya, CMPP yang menguasai penetrasi maskapai murah," ujar William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News