Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia kembali melorot pada transaksi perdagangan semalam (23/7) di New York. Itu artinya, harga emas sudah menurun selama dua hari berturut-turut.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.36 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,1% menjadi US$ 1.306,50 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas terjadi setelah indeks acuan AS reli ke rekor tertingginya di sepanjang sejarah. Kondisi itu memangkas tingkat permintaan emas sebagai aset alternatif.
Asal tahu saja, indeks S&P 500 sudah melonjak 7,6% di sepanjang tahun ini. Sementara, di tahun lalu, harga emas anjlok 28% (terbesar dalam tiga dekade), seiring lompatan pasar saham di tengah terjadinya rebound pada ekonomi AS.
Sementara itu, di 2014, harga emas sudah melonjak 8,7% akibat memanasnya konflik di Ukraina dan Timur Tengah.
"Ada support sementara bagi harga emas yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik. Namun, penguatan di pasar saham yang terus berlanjut menjadi sentimen buruk bagi emas," jelas Blake Robben, senior market strategist Archer Financial Services di Chicago.
Hal senada diungkapkan oleh tim analis UBS AG. "Tanpa adanya risiko geopolitik seperti sekarang, harga emas tak akan mampu bergerak ke atas level US$ 1.300," tulis UBS dalam hasil risetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News