kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lindungi investasi di reksadana terproteksi


Kamis, 09 Agustus 2018 / 10:05 WIB
Lindungi investasi di reksadana terproteksi
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar finansial Indonesia yang masih rentan terkoreksi, sejumlah produk reksadana terproteksi baru bermunculan. Para manajer investasi pun melihat instrumen ini memiliki prospek positif untuk beberapa waktu ke depan.

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat setidaknya 10 reksadana terproteksi baru yang diterbitkan oleh manajer investasi di awal Agustus ini.

Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Markam Halim mengatakan, sebenarnya dalam kondisi normal, imbal hasil reksadana terproteksi masih kalah dibandingkan reksadana pendapatan tetap. Hanya saja, karena pasar obligasi saat ini sedang goyah, kinerja reksadana pendapatan tetap tertekan dan jadi lebih rendah dari reksadana terproteksi.

Di sisi lain, reksadana terproteksi menjaga modal awal investor tidak hilang meski pasar mengalami koreksi. Akhirnya banyak investor yang menjatuhkan pilihan ke reksadana terproteksi.

Head of Alternative Investment Insight Investments Indra Gunawan pun sepakat, minat investor terhadap reksadana terproteksi saat ini cukup besar. Tren kenaikan suku bunga acuan BI yang diikuti oleh kenaikan suku bunga deposito bisa menjadi katalis positif bagi instrumen investasi yang satu ini.

Sebab, kinerja reksadana terproteksi relatif lebih tinggi dari suku bunga deposito. “Produk ini menjadi solusi bagi pemodal kecil yang ingin berinvestasi di pasar modal dengan horizon investasi jangka pendek hingga menengah,” kata Indra, kemarin (8/8).

Kendati begitu, mengingat sebagian besar reksadana terproteksi memiliki aset dasar berupa obligasi korporasi yang ditahan hingga jatuh tempo, kinerja reksadana ini sangat bergantung pada pemilihan obligasi oleh manajer investasi. Jika obligasi yang dipilih memberikan kupon tinggi dan memiliki risiko yang terukur, kinerja reksadana ini berpotensi positif.

Maka dari itu, Markam menyarankan agar investor terlebih dahulu mempelajari aset dasar yang terdapat pada portofolio calon reksadana terproteksi pilihannya. “Investor harus mengetahui prospek perusahaannya seperti apa, sehingga bisa memprediksi apakah dalam 3-5 tahun ke depan perusahaan tersebut bisa membayar kewajibannya,” ungkap dia.

Aset dasar

HPAM termasuk salah satu manajer investasi yang ikut meluncurkan reksadana terproteksi baru. Reksadana tersebut bertajuk HPAM Smart Protected X. Menurut Markam, reksadana terproteksi baru tersebut menawarkan imbal hasil di atas deposito.

Secara garis besar, sebagian besar aset dasar dalam portofolio reksadana terproteksi baru tersebut berupa obligasi korporasi yang terkait dengan perusahaan properti. Namun, ada juga beberapa obligasi korporasi lain.

Obligasi tersebut dipilih dengan syarat memiliki kupon yang dapat diterima para investor. HPAM pun lebih memprioritaskan obligasi yang memiliki tenor tidak lebih dari tiga tahun.

Serupa dengan HPAM, Insight Investments juga reksadana terproteksi anyar bertajuk Insight Terproteksi Syariah V. Aset dasar produk ini adalah obligasi yang diterbitkan perusahaan pelat merah atau anak usaha BUMN.

Insight Investment memilih obligasi yang masuk dalam kategori investment grade dan memiliki tenor 1–3 tahun sebagai aset dasar. "Obligasi tersebut juga memiliki indikasi return di atas deposito,” beber Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×