kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Insight Investment gencar terbitkan reksadana terproteksi meski pasar belum stabil


Rabu, 08 Agustus 2018 / 20:51 WIB
Insight Investment gencar terbitkan reksadana terproteksi meski pasar belum stabil
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar finansial Indonesia yang masih rentan terkoreksi, sejumlah produk reksadana terproteksi baru bermunculan. Salah satu manajer investasi yang menerbitkannya adalah Insight Investments Management.

Berdasarkan data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), Senin (6/8) lalu Insight Investment menerbitkan reksadana Insight Terproteksi Syariah V. Padahal, sepekan sebelumnya atau 30 Juli lalu manajer investasi tersebut juga pernah menerbitkan produk sejenis dengan tajuk Insight Terproteksi 22.

Head of Alternative Investment Insight Investments, Indra Gunawan mengaku, penerbitan reksadana terproteksi yang dilakukan pihaknya sebenarnya bukan terkait pemanfaatan momentum penurunan pasar. Penerbitan tersebut dilakukan untuk menambah alternatif investasi yang menarik bagi investor, terutama ketika volatilitas pasar sedang meningkat.

Indra menambahkan, minat investor terhadap reksadana terproteksi cukup tinggi. Tak hanya investor institusi namun juga investor ritel.

Meski tidak merinci aset dasar yang terdapat pada dua reksadana terproteksi baru Insight Investment tersebut, ia bilang pihaknya mengutamakan obligasi korporasi yang diterbitkan oleh BUMN atau anak usaha BUMN sebagai aset dasar reksadana terproteksinya. Obligasi tersebut bisa bersifat konvensional maupun syariah.

“Tentu saja obligasi ini harus masuk dalam kategori investment grade dengan jangka waktu 1—3 tahun dan memiliki indikasi return di atas deposito,” ungkapnya, Rabu (8/8).

Pihak Insights Investments juga tak menutup peluang menjadikan obligasi korporasi dari perusahaan swasta. Ini dengan syarat korporasi tersebut berasal dari sektor industri yang strategis serta memiliki jaringan bisnis dan tata kelola yang solid.

Indra pun menyebut reksadana terproteksi berkontribusi besar terhadap dana kelolaan Insight Investments secara keseluruhan. Dari total dana kelolaan sebesar Rp 11,54 triliun pada Juni lalu, 35% di antaranya berasal dari reksadana terproteksi.

Jumlah reksadana terproteksi yang dimiliki Insight Investment sendiri mencapai 36 produk. “Jumlah ini meliputi reksadana terproteksi konvensional, syariah, tematik infrastruktur, dan denominasi dollar AS,” kata Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×