| Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (1/4) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 16,14 poin (-0,25%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.452,61.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun 2,85 poin (-0,28%) menuju 1.016,18.
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga turun. Indeks terbitan Kompas ini berkurang 2,73 poin (-0,21%) lalu bertengger di 1.312,76.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,93 kali, 5,27 kali, dan 6,85 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh ERAA, ITMG, ADRO, INDY, MNCN, BBTN, dan PTPP.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, lima saham naik harga dari penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, WSKT, Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Separonya lagi, lima saham, mengalami penurunan harga. Mereka adalah INKP, Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Adaro Energy Tbk (ADRO), Indika Energy Tbk (INDY), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (29/3) | Harga (1/4) | PBV | PER |
SRIL | 338 | 340 | 0,93 | 4,93 |
INKP | 8.600 | 8.200 | 0,82 | 5,27 |
WSKT | 1.985 | 2.000 | 0,94 | 6,85 |
ERAA | 1.770 | 1.830 | 1,21 | 6,88 |
ITMG | 23.925 | 23.775 | 1,91 | 7,08 |
ADRO | 1.345 | 1.340 | 0,69 | 7,09 |
INDY | 1.825 | 1.810 | 0,58 | 8,12 |
MNCN | 750 | 755 | 1,02 | 8,21 |
BBTN | 2.440 | 2.380 | 1,08 | 8,44 |
PTPP | 2.080 | 2.150 | 0,82 | 8,88 |
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News