kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Lima Pemegang Saham Adaro Bekonsolidasi


Jumat, 24 Juli 2009 / 06:27 WIB
Lima Pemegang Saham Adaro Bekonsolidasi


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Lima pemegang saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berkonsolidasi. Mereka menggabungkan kepemilikan mereka di perusahaan tambang dan kontraktor energi ini. Penggabungan kepemilikan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan memudahkan pengambilan keputusan.

Kelima pemegang saham yang menggabungkan kepemilikan di Adaro itu adalah keluarga Rachmat, keluarga Thohir, keluarga Subianto, Edwin Soeryadjaya, dan Sandiaga Uno. Jumlah total kepemilikan saham mereka di Adaro mencapai 14,05 miliar saham atau setara 43,91%.

Kelima pemegang saham Adaro itu menyatukan kepemilikan saham mereka dalam naungan PT Adaro Strategic Investment (ASI). Kamis kemarin (23/7), mereka telah mengalihkan kepemilikan 43,91% saham ADRO ke ASI melalui transaksi tutup sendiri atau crossing di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).

Deputy Corporate Secretary Adaro Devindra Ratzarwin menjelaskan, transaksi tutup sendiri saham Adaro tersebut terjadi pada harga Rp 1.120 per saham. "Jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 14,05 miliar atau 43,91% dari total saham Adaro," ujarnya. Walhasil nilai transaksi tutup sendiri saham Adaro tersebut mencapai Rp 15,73 triliun.

Salah satu pemegang saham Adaro Sandiaga Uno menyatakan, saham miliknya yang masuk konsolidasi juga mencakup saham Adaro milik PT Saratoga Investama Sedaya. Selama ini, Saratoga memiliki 14,51% saham Adaro, sementara Sandiaga pribadi menggenggam 2,27% saham. "Ini langkah strategis untuk memperkokoh kepemilikan saham dan memudahkan koordinasi pengambilan kebijakan," ujar Sandiaga yang juga menjabat Direktur Adaro.

Sandiaga memastikan, tidak ada rencana aksi korporasi Adaro setelah konsolidasi kepemilikan saham tersebut. Menurutnya, langkah ini murni hanya untuk menyatukan persepsi di antara beberapa pemegang saham utama Adaro Energy.

Analis Bhakti Securities Nuvrial Prakarsa menilai, aksi konsolidasi saham ini tidak mempengaruhi kinerja fundamental Adaro. "Aksi itu hanya penyatuan suara agar bulat dan tidak membuang-buang waktu saat pengambilan keputusan," katanya.

Maka itu, para pemegang saham Adaro lain tidak mencurigai aksi tersebut. Meskipun aksi yang langka, tindakan ini bukan merupakan tindakan yang aneh. Sampai sejauh ini, Nuvrial tidak melihat ada aksi korporasi yang akan dilakukan oleh Adaro yang berkaitan dengan langkah konsolidasi para pemegang sahamnya.

Kemarin, harga saham ADRO berakhir di posisi Rp 1.200 per saham. Harga ini naik 1,69% dari harga penutupan perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp 1.180 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×