kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,29   9,89   1.10%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lima emiten ini punya yield dividen tertinggi, berikut saran analis


Rabu, 05 Agustus 2020 / 21:42 WIB
Lima emiten ini punya yield dividen tertinggi, berikut saran analis
ILUSTRASI. Ada sepuluh perusahaan yang akan mencapai cum dividen hingga pekan depan.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen tunai tahun buku 2019 belum berakhir. Berdasarkan data RTI, pada sisa hari perdagangan pekan ini dan pekan depan, ada sepuluh perusahaan yang akan mencapai cum dividen.

Sepuluh emiten tersebut adalah PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP),  PT Indo Acidatama Tbk (SRSN), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Merck Tbk (MERK), PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID), PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS).

Berikut adalah lima emiten dengan yield dividen terbesar menggunakan harga per perdagangan Rabu (5/8):

1. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)

TPMA akan membagikan dividen Rp 23,5 per saham. Jumlah ini lebih rendah dari dividen tahun buku 2018 yang sebesar Rp 26,6 per saham.

Yield dividen TPMA tahun buku 2019 adalah sebesar 6,41% dengan menggunakan harga per Rabu (5/8) yang berada di level Rp 362 per saham. Yield ini lebih rendah dari yield dividen tahun buku 2018 yang sebesar 8,06% dengan menggunakan harga pada tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi yang berada di posisi Rp 330 per saham.

Cum dividen TPMA tahun buku 2019 di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada Senin, 10 Agustus 2020. Kemudian, cum dividen di pasar tunai sekaligus tanggal pencatatan jatuh pada Rabu, 12 Agustus 2020. Dividen akan dibayarkan pada Kamis, 3 September 2020.

Baca Juga: Ace Hardware Indonesia (ACES) tebar dividen Rp 18,1 per saham

2. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP)

INTP bakal membagikan dividen Rp 500 per saham. Nilai ini lebih rendah dari dividen tahun buku 2018 yang sebesar Rp 550 per saham.

Yield dividen INTP tahun buku 2019 adalah sebesar 4,06% dengan menggunakan harga per Rabu (5/8) yang berada di level Rp 12.325 per saham. Yield ini lebih tinggi dari yield dividen tahun buku 2018 yang sebesar 2,72% dengan menggunakan harga pada cum dividen di pasar reguler dan negosiasi yang sebesar Rp 20.250 per saham.

Cum dividen INTP tahun buku 2019 di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada Kamis, 6 Agustus 2020. Kemudian, cum dividen di pasar tunai sekaligus tanggal pencatatan jatuh pada Senin, 10 Agustus 2020. Dividen akan dibayarkan pada Jumat, 28 Agustus 2020.

Baca Juga: Cum dividen dari empat emiten ini jatuh pada Rabu (5/8), tengok yield dividennya

3. PT Merck Tbk (MERK)

MERK akan membagikan dividen Rp 130 per saham. Jumlah ini lebih rendah dari dividen tahun buku 2018 yang sebesar Rp 260 per saham.

Yield dividen MERK tahun buku 2019 adalah sebesar 3,77% dengan menggunakan harga per Rabu (5/8) yang berada di level Rp 3.450 per saham. Yield ini lebih rendah dari yield dividen tahun buku 2018 yang sebesar 6,58% dengan menggunakan harga pada cum dividen di pasar reguler dan negosiasi Rp 3.950 per saham.

Cum dividen MERK tahun buku 2019 di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada Jumat, 7 Agustus 2020. Kemudian, cum dividen di pasar tunai sekaligus tanggal pencatatan jatuh pada Selasa, 11 Agustus 2020. Dividen akan dibayarkan pada Senin, 24 Agustus 2020.

Baca Juga: Siap-siap meraup cuan dividen! Cek cum dividen 13 emiten sepekan ke depan

4. PT Indo Acidatama Tbk (SRSN)

SRSN bakal membagikan dividen Rp 2 per saham. Jumlah ini lebih tinggi dari dividen tahun buku 2018 yang sebesar Rp 1 per saham.

Yield dividen SRSN tahun buku 2019 adalah sebesar 3,39% dengan menggunakan harga per Rabu (5/8) yang berada di level Rp 59 per saham. Yield ini lebih tinggi dari yield dividen tahun buku 2018 yang sebesar 1,43% dengan menggunakan harga pada cum dividen di pasar reguler dan negosiasi Rp 70 per saham.

Cum dividen SRSN tahun buku 2019 di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada Kamis, 6 Agustus 2020. Kemudian, cum dividen di pasar tunai sekaligus tanggal pencatatan jatuh pada Senin, 10 Agustus 2020. Dividen akan dibayarkan pada Jumat, 28 Agustus 2020.

Baca Juga: Merck (MERK) akan membagi dividen Rp 130 per saham, ini jadwalnya

5. PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC)

UNIC bakal membagikan dividen sebesar Rp 116 per saham. Jumlah ini lebih tinggi dari dividen tahun buku 2018 yang sebesar Rp 90 per saham.

Yield dividen UNIC tahun buku 2019 adalah sebesar 3,14 % dengan menggunakan harga per Rabu (5/8) yang berada di level Rp 3.700 per saham. Yield ini lebih tinggi dari yield dividen tahun buku 2018 yang sebesar 2,01% dengan menggunakan harga pada cum dividen di pasar reguler dan negosiasi Rp 4.480 per saham.

Cum dividen UNIC tahun buku 2019 di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada Jumat, 7 Agustus 2020. Kemudian, cum dividen di pasar tunai sekaligus tanggal pencatatan jatuh pada Selasa, 11 Agustus 2020. Dividen akan dibayarkan pada Rabu, 2 September 2020.

Baca Juga: Cita Mineral (CITA) akan menebar dividen Rp 93 per saham, catat jadwalnya

Yield stabil

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyarankan, apabila ingin mengejar dividen tersebut, maka pelaku pasar sebaiknya memilih saham yang yield dividennya tidak berubah signifikan dari yield sebelumnya.

Apabila yield dividen meningkat signifikan dari biasanya, maka harga sahamnya akan menguat lebih cepat. "Namun, ada risiko harga saham bakal terkoreksi pada ex date," tutur William kepada Kontan.co.id, Rabu (5/8).

Baca Juga: Wall Street terangkat lonjakan saham Walt Disney

Kemudian, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, dari sepuluh emiten di atas, yang paling menarik adalah dividen INTP, MERK, UNIC, dan TPMA. Emiten-emiten ini memiliki yield dividen yang tergolong tinggi.

Akan tetapi, Okie mengimbau investor yang ingin mengejar pembagian dividen untuk memperhatikan pergerakan saham dalam jangka pendek. "Biasanya, setelah cum date harga bisa terkoreksi cukup signifikan. Jadi, perhitungannya harus detail," ungkap dia.

Sementara itu, untuk berinvestasi dalam jangka panjang pada saham-saham di atas, Okie mengatakan, investor juga perlu pertimbangan yang cukup matang. Mengingat, kondisi ekonomi Indonesia tengah melambat akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ekonomi minus 5,32% tak jadi hambatan penguatan IHSG

Meskipun begitu, menurut dia, yang pada umumnya mendatangkan investor asing adalah dividen dari perusahaan dengan saham yang likuid serta berkapitalisasi pasar besar. "Hal tersebut dapat mendorong investor asing untuk beramai-ramai membeli sahamnya," kata Okie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×