kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Likuiditas berlimpah, penawaran dalam lelang SUN membludak


Rabu, 21 Juli 2021 / 19:59 WIB
Likuiditas berlimpah, penawaran dalam lelang SUN membludak


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatat penawaran masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu (21/7) mencapai Rp 95,55 triliun. Hasil ini tertinggi kedua di tahun ini, setelah di awal tahun sempat mencapai Rp 97,17 triliun.

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, tingginya hasil lelang SUN kali ini karena tingkat likuiditas di Indonesia yang masih sangat tinggi.

“Mengingat banyak likuiditas yang berlebih itu parkirnya di bank, tentunya susah bagi bank untuk punya holding saham, jadi cukup banyak yang masuk ke obligasi,” kata Dimas kepada Kontan.co.id, Rabu (21/7).

Di posisi saat ini, Dimas bilang dibandingkan dengan peers, dari sisi harga masih menarik, karena secara fundamental yang baik, dan cenderung ada perbaikan. Selain itu, dari yield yang pendek ataupun panjang, ia melihat pasar Indonesia masih menarik dibandingkan negara lain. 

Baca Juga: Lelang SUN laris manis, investor domestik pun mendominasi

Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0091 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2032 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 30,81 triliun.

Banyaknya penawaran yang masuk di tenor 10 tahun, menurut Dimas karena seri tersebut yang paling banyak diperjualbelikan, dan didukung oleh pasokan dari pemerintah yang cukup, sehingga harganya bisa merefleksikan kondisi pasar dengan baik. 

“Masih dalam posisi akan terus cukup besar demand-nya, karena tahun depan akan menjadi benchmark,” ujarnya.

Dengan yield yang dimenangkan cukup rendah dibandingkan dengan lelang sebelumnya, kata Dimas, pemerintah berhasil merefleksikannya dari secondary market yang masih reli. Hal ini menurutnya bagus, karena pemerintah menjadi tahu bagaimana memanfaatkan kondisi pasar yang baik bagi pemerintah.

Pandemi Covid-19 menurut Dimas tidak mempengaruhi hasil lelang kali ini, karena panduan dari pemerintah mengenai ekspektasi pertumbuhan ekonomi sudah sangat jelas. 

“Tidak perlu menunggu seperti sebelumnya, karena sudah mengerti dari cara penanggulangannya,” jelasnya.

Berikut besaran rincian hasil lelang kali ini, dengan serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:

1. SPN03211021 yang jatuh tempo pada 21 Oktober 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 7,66 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3%.

2. SPN12220331 yang jatuh tempo pada 31 Maret 2022. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 7,59 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,20%.

3. FR0090 yang jatuh tempo pada 15 April 2027. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 24,28 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 9,95 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,34%.

4. FR0091 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2032. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 30,81 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 10,65 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,35%.

5. Seri FR0088 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,87 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 800 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,36%.

6. Seri FR0092 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 19,87 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 9,3 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,00%.

7. Seri FR0089 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,45 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 300 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,88%.

Selanjutnya: Banjir peminat, penawaran pada lelang SUN kali ini capai Rp 95,55 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×