kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Liga Saham Big Cap (23/12): Cetak rekor baru, market cap BRPT menyalip ICBP


Selasa, 24 Desember 2019 / 05:21 WIB
Liga Saham Big Cap (23/12): Cetak rekor baru, market cap BRPT menyalip ICBP
ILUSTRASI. Pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia.?Senin (23/122019), saham Barito Pacific Tbk (BRPT) menyalip nilai kapitalisasi pasar (market cap) saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP).


Reporter: Akhmad Suryahadi, Barly Haliem, Benedicta Prima, Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG kemarin tidak lepas dari aksi window dressing yang terjadi di pasar saham dalam negeri. Penguatan di bursa regional Asia juga menopang pergerakan positif IHSG.

Analis Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan menilai, IHSG masih berpeluang menguat. Pasalnya, bursa saham global tengah bergerak dalam tren positif.

Selain itu, menurut Krishna, sentimen negatif akibat kasus reksadana yang menimpa beberapa manajer investasi (MI) dan sempat menekan pergerakan IHSG sudah mulai memudar. Ini membuat kondisi bursa bulan ini lebih kondusif.
Krishna menilai, di sisa-sisa hari perdagangan tahun ini, sentimen positif masih akan mewarnai pergerakan IHSG. Ia memprediksikan, IHSG mampu mencapai level 6.335 di akhir tahun.

Saham pilihan versi analis

Sejumlah analis merekomendasikan beberapa saham peserta Liga Saham Big Cap. Ulasan dari analis ini setidaknya bisa menjadi bekal Anda mengarungi perdagangan saham di pengujung tahun ini.

Analis BNI Sekuritas William Siregar, misalnya, menyoroti prospek saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Saham ini sedang diliputi oleh sentimen pemecahan nilai nominal saham (stock split) 1:5 yang berlaku awal Januari 2020.

William menilai, saham UNVR akan menarik pasca stock split karena volume semakin meningkat. Harga saham UNVR juga lebih terjangkau oleh investor retail. Apalagi, secara historical, harga saham UNVR akan terapresiasi.

Baca Juga: Bagaimana nasib rupiah perdagangan Selasa (24/12) besok?

Namun, William melihat, kelesuan daya beli masyarakat masih menjadi isu utama bisnis UNVR tahun 2020. Apalagi beban masyarakat akan bertambah di tahun depan.

Mulai kenaikan iuran BPJS Kesehatan, pemotongan subsidi listrik, kenaikan cukai rokok dan kenaikan tarif jalan tol. “Jadi, konsumen akan menahan spending," jelas William kepada Kontan, Senin (23/12).

Oleh karena itu, William menyarankan hold untuk UNVR dengan target harga sebelum stock split Rp 43.000. "Kalau pasca stock split, masih saya review," ujar dia.

Sementara Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat peluang dari saham Chandra Asri Tbk (TPIA). Memang, saham ini sedang diliputi oleh sentimen melemahnya kinerja kuartal III-2019.

Namun di sisi lain, TPIA akan menggelar rights issue. TPIA akan menggunakan dana hasil  penerbitan sekitar 7,1 miliar saham baru untuk membiayai ekspansi kapasitas produksi.

William merekomendasikan beli (buy) saham TPIA dengan target harga Rp 10.800 – Rp 12.000 per saham. Tapi dia memberi catatan, rights issue akan menarik jika harga pelaksanaannya lebih rendah dibandingkan harga pasar saat ini.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat prospek saham Astra International Tbk (ASII) yang potensial untuk dilirik. Apalagi secara valuasi saham relatif masih murah. Dia merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp 8.000 per saham.

Sementara berdasarkan indikator teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji memandang saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menarik untuk dicermati. Saham TLKM terlihat telah melewati garis batas dari down channel dan berpotensi terkonsolidasi dengan membentuk pola descending triangle.

Indikator ultimate ascillator juga masih menunjukkan sinyal positif. Oleh karena itu, Nafan menyarankan akumulasi beli dengan target harga jangka menengah di level Rp 4.530 per saham.

Dari sisi fundamental, Chris juga menilai saham TLKM masih prospektif. Dia pun merekomendasikan buy saham TLKM. Hitungan Chris, harga wajar TLKM adalah Rp 5.000 per saham. Pada penutupan bursa saham Senin (23/12), harga TLKM berakhir di level Rp 4.020 per saham.

Baca Juga: Jelang tutup tahun, rupiah relatif stabil

Demikian ulasan hasil laga Liga Saham Big Cap terbaru serta proyeksi perdagangan saham kali ini. Nantikan terus ulasan-ulasan seru seputar Liga Saham Big Cap hanya di kontan.co.id.

Salam Liga Saham, semoga Anda senantiasa cuan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×