Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan platform digital yang menyediakan jasa rencana perjalanan PT Tourindo Guide Indonesia Tbk alias Pigijo menjadi perusahaan pertama yang tercatat di Papan Akselerasi.
Untuk itu Pigijo harus melengkapi beberapa syarat pencatatan, salah satunya, bagi yang mengalami rugi, wajib paling lambat pada akhir tahun buku ke-10 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha berdasarkan proyeksi keuangan.
Direktur Utama Pigijo Claudia Ingkiriwang mengatakan pihaknya berkomitmen bisa mencatatkan laba di tahun 2026. "Jadi kami sudah membuat sebuah proyeksi bisnis yang hati-hati namun sustain agar di tahun keenam bisa mencatatkan laba. Tahun keenam setelah pencatatan," jelas Claudia, Rabu (8/1).
Baca Juga: Melantai sebagai emiten pertama Papan Akselesari, harga saham Pigijo (PGJO) naik 10%
Untuk mencapai targetnya tersebut, emiten berkode saham PGJO ini menargetkan di tahun 2020 bisa mencapai 180.000 transaksi. Di mana sebanyak 80% diharapkan berasal dari wisatawan mancanegara (wisman). Hal ini sesuai dengan pasar yang akan dibidik oleh perusahaan, yakni membantu perencanaan perjalanan bagi wisman yang ingin melancong ke Indonesia.
Dari jumlah pelanggan, Pigijo membidik 10%-20% wisman yang masuk ke dalam negeri menggunakan aplikasi mereka. Claudia melihat, pasar ini cukup prospektif lantaran target dan realisasi kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara terus tumbuh apalagi pemerintah memiliki program 10 Bali Baru dengan lima daerah menjadi program super prioritas.
Dalam prospektus, Pigijo menyebut bahwa jumlah wisatawan terus tumbuh selama enam tahun terakhir meski di tahun 2017 hingga Juni 2019 realisasi kunjungan wisman di bawah target yang ditetapkan. Adapun per Juni 2019 jumlah wisman mencapai 15,66 juta, turun dari Juni 2018 yang tercatat 15,81 juta. Sedangkan di Juni 2014, jumlah wisman mencapai 9,2 juta.
Baca Juga: Merancang keberuntungan dari layanan paket wisata
Dengan target tersebut, Pigijo juga menargetkan pertumbuhan pendapatan di tahun ini yang mencapai 120%. Claudia menjelaskan terjadi lompatan target pendapatan lantaran di tahun lalu perusahaan hanya fokus pengembangan platform dan belum menggaet pelanggan.
"Tahun 2019 kemarin belum, memang fokusnya ke pembangunan platform dan kemitraannya dulu. Tahun 2019 belum banyak karena fokus di platform dan market, kemudian tahun ini kami loncat di 120% (pendapatan)," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News