kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Level psikologis rupiah jangka pendek Rp 16.000-Rp 17.000 per dolar AS


Senin, 23 Maret 2020 / 20:53 WIB
Level psikologis rupiah jangka pendek Rp 16.000-Rp 17.000 per dolar AS
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 2,06% ke Rp 16.608 per dolar AS.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona tidak kunjung mereda, nilai tukar rupiah melemah signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (23/3), rupiah melemah 3,85% ke Rp 16.575 per dolar AS. Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 2,06% ke Rp 16.608 per dolar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen yang mempengaruhi rupiah cenderung dalam tren melemah masih sama, yaitu kepanikan investor karena pandemi Covid-19. Lihat saja, pasar saham maupun obligasi juga terkoreksi.

Senin (23/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah 4,90% ke level 3.989,52. Sementara, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) juga terus keluar. Tidak mengherankan bila capital outflow tersebut membuat rupiah babak belur.

Baca Juga: Rupiah diprediksi tembus rekor paling lemah sepanjang masa pada perdagangan esok

Selama pandemi Covid-19 masih terus menjangkit, Josua memproyeksikan sulit bagi rupiah untuk menguat. Padahal, langkah pemerintah untuk menangani penyebaran virus corona di dalam negeri kini semakin baik dengan dilakukannya impor obat dan rapid test.

Namun, selama jumlah pasien akibat covid-19 di negara lain naik, maka pelaku pasar akan cenderung meninggalkan aset berisiko seperti IHSG dan SBN yang akhirnya membuat rupiah anjlok.

Baca Juga: Terpopuler: Rupiah mata uang terlemah di Asia, Kasus corona naik jadi 579



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×