kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.194   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.101   4,31   0,06%
  • KOMPAS100 1.062   -0,16   -0,01%
  • LQ45 836   -0,04   -0,01%
  • ISSI 215   0,08   0,04%
  • IDX30 427   0,29   0,07%
  • IDXHIDIV20 515   1,86   0,36%
  • IDX80 121   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 143   0,19   0,13%

Lepas tengah siang, harga emas spot masih naik di US$ 1.881,49 per troi ons


Selasa, 10 November 2020 / 13:07 WIB
Lepas tengah siang, harga emas spot masih naik di US$ 1.881,49 per troi ons
ILUSTRASI. Emas spot. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Handoyo, Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aset safe haven seperti emasĀ diprediksi masih akan berlanjut menguat. Kondisi ini didorong oleh hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan Joe Biden menang atas calon petahana, Donald Trump.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (10/11), pukul 13:05 WIB harga emas spot tercatat naik 0,99% ke level US$ 1.881,49 per ons troi dibandingkan penutupan kemarin.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menyebutkan, kemenangan Biden membuat pasar saham menanjak dan diikuti oleh harga emas spot.

"Kenaikan harga emas dipicu pelemahan dollar AS yang masih berlanjut pasca pilpres AS, dimana indeks dollar AS terpantau kisaran US$ 92," kata Suluh kepada Kontan.co.id, Senin (9/11).

Baca Juga: Harga minyak acuan kompak menguat 2% setelah dolar AS melemah

Meskipun begitu, Suluh menilai, kemenangan Biden masih akan menunggu proses pengesahan, khususnya saat pelantikan pada Januari 2021 mendatang. Suluh melihat, pasar masih merespons positif kemenangan Biden dan mendorong harga emas spot naik.

Tidak seperti biasa, harga emas justru mampu naik saat daya tarik aset risk on juga tengah menanjak. Menurut Suluh, dalam beberapa bulan terakhir, pergerakan harga emas dengan aset berisiko seperti saham cenderung beriringan.

"Dollar AS selalu berlawanan, jadi pola ini lazim. Khususnya ketika dollar AS tidak lagi menarik dan Fed Fund Rate (FFR) mendekati level nol (0)," jelas Suluh.

Di samping itu, investor juga perlu mewaspadai perkembangan kebijakan Presiden AS yang baru, karena belum ada jaminan akan berbeda dari kebijakan-kebijakan sebelumnya. Ini juga mengacu pada perkembangan tensi perdangan antara AS dan China.

Faktor lain yang juga menjadi perhatian bagi investor emas adalah perkembangan stimulus yang akan digelontorkan AS untuk penanganan Covid-19. "Agak membosankan, tapi stimulus berikutnya akan tiba karena pandemi belum berlalu," tambahnya.

Hingga akhir tahun, Suluh tidak menampik kemungkinan harga emas spot bisa kembali ke level psikologis US$ 2.000 per ons troi. Dia pun merekomendasikan buy on weakness saat emas spot menyentuh level US$ 1.950 per ons troi.

Selanjutnya: Joe Biden jadi presiden AS terpilih, investor mesti cermati hal ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×