Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu-persatu PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melepas asetnya yang terletak di China. Setelah menjual aset di pelabuhan Guigang pada September lalu, kali ini AKRA akan menjual pabrik sorbitol yang digarap oleh anak perusahaan, Khalista (Liushou) Chemical Industry Co Ltd. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat lini bisnis mereka di Indonesia.
Pabrik sorbitol Khalista selama ini berkontribusi 2% pada keseluruhan penjualan AKRA. Kepemilikannya telah ditawarkan kepada pemerintah setempat, dan perolehan keuntungan dari penjualan ini bakal diraup pada semester I-tahun 2018. Nilai aksi divestasi ini diperkirakan mencapai US$ 80-US$ 90 juta.
Analis JP Morgan Sumedh Samant dalam riset yang terbit 7 Desember melihat, penjualan manufaktur sorbitol ini akan memberi AKRA kesempatan untuk fokus pada operasi domestik di Indonesia. Dalam perhitungan Sumedh, melalui penjualan manufaktur sorbitol ini, AKRA bisa mendapatkan keuntungan US$ 45-US$ 50 juta setelah dipotong pajak.
Adapun langkah penjualan unit bisnis sorbitol untuk keperluan sweetener industri ini dilihat analis NH Korindo Yuni sebagai strategi yang baik. "Dari awal AKRA ingin mulai fokus ke Indonesia, jadi satu-persatu dia melepas usahanya yang di China, jadi rencana divestasi pabrik sorbitol ini akan jauh lebih bagus bagi AKRA karena bisa dapat cash flow besar yang bisa difokuskan untuk proyek JIIPE," jelas Yuni saat dihubungi Kontan.co.id.
AKRA memang memiliki agenda besar berupa rencana ekspansi kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Adapun proyek ini menjadi salah satu cagak yang membuat proyeksi AKRA terus tegak. Salah satu potensial yang bisa membuat AKRA terus berdiri adalah bila PT Freeport Indonesia memilih kawasan yang terletak di Gresik ini untuk memmbangun smelternya.
Namun, Yuni menyarankan bagi investor untuk menunggu perkembangan politik dan pemberitaan sebelum menampung harapan atas proyek ini. Atas pertimbangan tersebut, Yuni merekomendasikan beli saham AKRA dengan target harga Rp 8.025 per saham.
JP Morgan menyematkan rating overweight dan target harga Rp 8.100 per saham hingga Desember tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News