kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lembaga pemeringkat turunkan prospek BUMI dan INDY


Rabu, 24 Juli 2013 / 07:21 WIB
Lembaga pemeringkat turunkan prospek BUMI dan INDY
ILUSTRASI. Armada truk PT Putra Rajawali Kencana Tbk (Pura Trans)


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Sunarti Agustina | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Prospek dua emiten batubara, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Indika Energy Tbk (INDY), menurun di mata lembaga pemeringkat internasional. Moody's Investor Service, misalnya, menggunting peringkat utang BUMI.

Moody's menurunkan peringkat utang emiten milik Grup Bakrie tersebut dari dari B3 menjadi Caa1. Utang yang dimaksud adalah utang obligasi senior (senior secured bonds) BUMI. Ini kali kedua  Moody's menurunkan peringkat utang BUMI dalam dua bulan terakhir.

Awal Juni 2013 lalu, Moody's memangkas peringkat obligasi BUMI dari B2 menjadi B3.  Simon Wong, Vice President Moody's menyatakan, peringkat utang BUMI Caa1 tersebut mengindikasikan kian tingginya risiko yang dihadapi BUMI seiring ketidakjelasan rencana pelunasan (refinancing) obligasi senilai US$ 150 juta.

Obligasi yang diterbitkan Bumi Capital Pte Ltd dan Bumi Investment Pte Ltd, anak usaha BUMI, akan jatuh tempo Agustus mendatang. "Jatuh tempo kurang dari sebulan lagi dan perusahaan belum menyelesaikan penjualan aset non-inti yang potensial," kata Simon dalam keterangan resmi, Senin (22/7).

Moody's memang menyoroti mandeknya proses divestasi aset non-inti BUMI, terutama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Divestasi ini setidaknya bakal memuluskan refinancing utang BUMI. Selain itu, beban BUMI juga akan sedikit berkurang, karena utang BRMS cukup besar, yakni mencapai US$ 360 juta dan akan jatuh tempo September mendatang.

Manajemen BUMI sendiri tak ambil pusing dengan keputusan Moody's memangkas peringkat utang BUMI itu. "Moody's sedang dalam 'mood' yang bagus untuk memangkas peringkat siapapun," kata Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, kemarin.

Sementara, Fitch Ratings menurunkan outlook INDY dari positif menjadi stabil. Namun, Fitch masih mempertahankan peringkat utang INDY di B+ dengan recovery rating RR4.

Revisi outlook ini mempertimbangkan ekspektasi harga batubara tidak akan menguat hingga dua tahun ke depan. Fitch pun menduga, aliran dividen dari anak usaha INDY, PT Kideco Jaya Agung akan menurun secara signifikan tahun ini. INDY kini menguasai 46% saham Kideco.

Tercatat, pada tahun 2012 lalu, INDY memperoleh keuntungan dividen dari Kideco sebesar US$ 207 juta. Fitch menghitung, dividen tersebut diperkirakan akan menyusut drastis hingga berada di bawah US$ 100 juta pada tahun 2014 nanti.

Kemarin, harga saham BUMI turun 1,96% menjadi Rp 500 per saham. Sedangkan, harga INDY naik 1,45% ke Rp 700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×