kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lelang SUN, permintaan ditaksir Rp 30 triliun


Jumat, 15 September 2017 / 19:03 WIB
Lelang SUN, permintaan ditaksir Rp 30 triliun


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan menggelar lelang surat utang negara (SUN), Selasa (19/9). Melalui enam seri SUN yang akan ditawarkan, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 15 triliun.

Analis obligasi Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar mengatakan, penawaran dari investor pada lelang SUN dapat melebihi Rp 30 triliun. Pasalnya, prospek surat utang saat ini sedang sangat bagus.

"Mata uang kita stabil, data neraca perdagangan tinggi, inflasi terjaga dan kita memasuki era baru suku bunga rendah," jelasnya, Jumat (15/9).

Sentimen-sentimen tersebut membuat yield obligasi turun dan memberikan potensi imbal hasil yang tinggi. Apalagi dihadapan sentimen global yang masih cenderung volatil, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan Lembaga Penyimpanan Simpanan (LPS) menunjukkan kesamaan misi dari berbagai lembaga keuangan negara.

Apalagi, lanjut Anil, potensi defisit yang diprediksi mencapai 2,7% ikut menambah sentimen positif pada pasar obligasi.

Terdapat enam seri yang ditawarkan dalam lelang kali ini, dua diantaranya adalah seri baru yakni SPN03171221 dengan tingkat kupon diskonto dan FR0076 yang tingkat bunga tetap.

Sedangkan empat SUN lainnya adalah seri lawas yakni, SPN12180607, FR0061, FR0059 dan FR0075.

Secara keseluruhan, lelang minggu depan diramal akan banyak peminat, apalagi imbal hasil obligasi tenor panjang naik 20 basis poin menjadi 6,5%.

Anil menambahkan, hingga akhir tahun ini, pemerintah kurang lebih memiliki Rp 85 triliun obligasi yang belum diterbitkan. Melihat angka tersebut, ia memprediksi angka realisasinya bisa jadi lebih rendah. Pasalnya, cadangan uang pemerintah masih besar dan negara tidak memiliki keperluan untuk menerbitkan banyak obligasi.

"Terbitan obligasi banyak tapi pengeluaran pemerintah tidak secepat yang kita bayangkan," katanya. Maka investor sebaiknya mengambil kesempatan ini untuk mulai mengoleksi di pasar obligasi.

Dari seluruh penawaran lelang pekan depan, Anil menduga, seri SPN dan FR0061 dan FR0059 akan menarik untuk dikoleksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×