Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
Hal tersebut terlihat dari seri FR0061 kebanjiran penawaran sebesar Rp 9,71 triliun dan seri FR0072 juga demikian mencapai Rp 4,66 triliun. Padahal, dalam lelang sebelumnya, investor lebih memilih seri SPN dengan tenor pendek. "Karena investor juga sudah percaya terhadap pasar surat utang dalam negeri," ujarnya.
Dalam lelang kemarin, ada lima seri obligasi negara yang ditawarkan pemerintah. Pertama, SPN03170615. Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 2,7 triliun dari surat utang ini, dengan yield rata-rata tertimbang 5,10% dan imbalan diskonto. Efek tersebut akan jatuh tempo 15 Juni 2017.
Kedua, pemerintah memenangkan Rp 3 triliun dari SPN12180301, dengan yield rata-rata tertimbang 6,06% dan imbalan diskonto. Seri ini jatuh tempo 1 Maret 2018.
Ketiga, seri FR0061. Pemerintah menerima penawaran sebesar Rp 9,71 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 7,22% dan kupon 7%. Keempat, seri FR0074, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 1,40 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,78% dan kupon 7,5% yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2032.
Kelima, seri FR0072, pemerintah memenangkan Rp 2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,01% dan kupon 8,25%. Seri ini akan jatuh tempo pada 15 Mei 2036.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News