Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra berpendapat secara teknikal, harga Surat Utang Negara kembali memasuki area konsolidasi dengan adanya sinyal perubahan tren dari naik menjadi turun, mengindikasikan bahwa harga Surat Utang Negara akan bergerak terbatas dengan peluang adanya koreksi harga dalam jangka pendek.
Selain itu, dari dalam negeri, pelaku pasar masih akan menantikan pelaksanaan lelang penjualan SUNÂ yang akan dilaksanakan pada Selasa, 14 Maret 2017 dengan target indikatif penerbitan Surat Utang Negara senilai Rp 15 triliun.
"Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder," papar Made.
Peluang adanya koreksi harga jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara serta Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika dapat dimanfaatkan oleh investor dengan horizon investasi jangka panjang untuk melakukan pembelian secara bertahap terhadap SUN dengan tenor panjang seperti seri FR0071, FR0073, FR0054, FR0058, FR0065, FR0068, FR0072, FR0045 dan FR0067.
Asal tahu saja, pada sepekan ke depan terdapat tiga surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp 982 miliar dan peringkat PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk naik dari "idA+" menjadi "idAA".
Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Jumat (10/3) tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price turun sebesar 0,26% ke level 112,51 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News