Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jumlah penawaran yang masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin (16/2) mencapai Rp 24,64 triliun. Dari total penawaran masuk, pemerintah hanya menyerap Rp 16,3 triliun pada empat seri surat utang.
Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management, mengatakan, inflasi yang terjaga di level rendah, pergerakan rupiah yang stabil, serta pertumbuhan ekonomi yang baik pada kuartal empat 2015 menjadi katalis positif bagi pasar surat utang.
Yield SUN pun jauh lebih menarik ketimbang negara-negara di kawasan Eropa dan Jepang "Obligasi Indonesia menjadi atraktif dan konfigurasi modal mulai mengalir," tutur Desmon.
Menurut dia, tawaran yield yang masuk dalam lelang kali ini serupa dengan besaran yield di pasar sekunder. Sehingga, besaran yield tersebut atraktif bagi pemerintah untuk memperoleh biaya dana yang baik.
FR0072 bertenor 20 tahun menjadi seri yang terbanyak diserap. "Investor asing masuk ke SUN tenor panjang karena ekspektasi ekonomi membaik," papar Desmon.
Pemerintah memenangkan Rp 6,35 triliun SUN seri FR0072 dengan yield rata-rata tertimbang 8,32%. SUN bertenor lebih pendek pun masih banyak menerima penawaran.
Pemerintah menyerap Rp 2,7 triliun SUN seri FR0073 bertenor 15 tahun dengan yield rata-rata tertimbang 8,28%. Sedangkan SUN seri FR0056 bertenor 10 tahun dimenangkan Rp 5,25 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,95%.
Surat utang jangka pendek seri SPN12170203 diserap Rp 2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,37%. Total penawaran dalam lelang kali ini lebih rendah ketimbang lelang SUN dua pekan lalu yang mencapai Rp 34,63 triliun.
Tren kenaikan harga obligasi pada bulan ini menyebabkan investor mengurangi bobot portofolio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News