Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hari ini, pemerintah dijadwalkan akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) perdana di tahun 2009. Meski kondisi pasar secara keseluruhan belum benar-benar pulih, para analis memperkirakan lelang SUN kali ini akan mendapat respon yang cukup bagus dari investor.
"Saya memperkirakan investor asing yang akan masuk lebih banyak, karena ini merupakan alternatif investasi yang menarik," kata Analis Trimegah Securities Agus Salim kemarin (12/1). Soalnya, menurut Agus, yield SUN ini masih tinggi. Selain itu, nilai tukar rupiah juga masih di sekitar Rp 11.000 per dolar Amerika Serikat.
Untuk imbal hasilnya, Agus memperkirakan investor akan meminta yield di sekitar 11,20% hingga 11,85% untuk semua seri surat utang tersebut. Yield ini cukup menarik jika dibanding yield obligasi yang ditawarkan pemerintah Amerika Serikat atau US Treasury yang hanya berada di kisaran 1% hingga 3%.
Selain itu, Agus juga memprediksi, investor domestik juga akan menyerbu SUN karena mereka memang tengah mencari instumen investasi yang pas pada kondisi saat ini. Beberapa faktor yang bakal diperhatikan oleh investor domestik antara lain ekspektasi suku bunga, kondisi pasar secara keseluruhan dan alternatif investasi.
Analis Danareksa Sekuritas Budi Susanto mengatakan investor domestik pun akan banyak menaruh dana di SUN karena saat ini tidak banyak pilihan untuk mencari risiko yang minimal. Berbeda dengan Agus, Budi memperkirakan investor domestik akan lebih banyak daripada dana asing yang masuk ke lelang SUN hari ini. Sementara dana asing baru akan banyak nanti sekitar kuartal kedua.
Rencananya, dalam lelang hari ini, pemerintah akan melepas empat seri surat utang. Keempat seri surat utang ini adalah: seri SPN20100114 yang jatuh tempo 14 Januari 2010, seri FR0023 dengan tingkat bunga tetap 11% berjangka waktu tiga tahun, FR0051 berjangka waktu lima tahun dan FR0036 berjangka waktu 10 tahun. "Nanti pas lelang, yield-nya lebih menarik dari pasar sekunder," kata Budi.
Jumlah indikatif SUN yang akan dilelang sebesar Rp 3 triliun. Dana hasil lelang ini akan dipakai untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News