Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA.Pemerintah akan kembali melelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (7/3). Dalam lelang kali ini, pemerintah menargetkan bisa menyerap dana Rp 2 triliun.
Lelang ini menawarkan tiga seri lawas berbasis proyek, yakni PBS006 bertenor lima tahun yang ditawarkan dengan imbalan maksimal 8,25%. Kemudian, seri PBS007 bertenor 25 tahun dengan imbalanĀ 9% serta seri PBS008 bertenor satu tahun dengan imbalan yang ditawarkan 7%. Selain itu, pemerintah juga akan menawarkan satu seri anyar SPN-S08102015 bertenor enam bulan dengan imbalan diskonto.
Analis PT Millenium Capital Management Desmon Silitonga memperkirakan lelang ini masih akan sepi peminat seperti sebelumnya. Diprediksi jumlah penawaran yang masuk hanya berkisar 1,5 hingga 2,5 kali dari target indikatif.
Lelang juga masih akan diwarnai penawaran yield tinggi dari investor seiring naiknya yield surat utang negara (SUN) di pasar sekunder. "Pasar sekunder masih tertekan akibat posisi rupiah yang belum aman. Selain itu, inflasi inti juga menunjukkan tren kenaikan yang dapat menghadang penurunan BI rate," tutur Desmon, Jakarta, Kamis (2/4).
Desmon menganalis investor akan menawarkan yield di kisaran 5,9% hingga 6,1% untuk seri SPN-S08102015. Untuk seri PBS006, diperkirakan ditawarkan dilevel 7,3 hingga 7,5%, PBS07 di level 8% hingga 8,2% dan PBS008 di level 6,5% hingga 6,7%.
"Adapun untuk penyerapan yang dilakukan pemerintah diperkirakan bisa di bawah Rp 2 triliun dengan tenor pendek masih akan menjadi seri yang diminati investor," tutur Desmon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News