kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Lelang Sukuk Selasa depan diramalkan sepi peminat


Kamis, 02 April 2015 / 17:07 WIB
Lelang Sukuk Selasa depan diramalkan sepi peminat
ILUSTRASI. Anime Kimizero Episode 3 Subtitle Indonesia Kapan Tayang? Cek Sinopsis dan Jadwal


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA.Pemerintah akan kembali melelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (7/3). Dalam lelang kali ini, pemerintah menargetkan bisa menyerap dana Rp 2 triliun.

Lelang ini menawarkan tiga seri lawas berbasis proyek, yakni PBS006 bertenor lima tahun yang ditawarkan dengan imbalan maksimal 8,25%. Kemudian, seri PBS007 bertenor 25 tahun dengan imbalan  9% serta seri PBS008 bertenor satu tahun dengan imbalan yang ditawarkan 7%. Selain itu, pemerintah juga akan menawarkan satu seri anyar SPN-S08102015 bertenor enam bulan dengan imbalan diskonto.

Analis PT Millenium Capital Management Desmon Silitonga memperkirakan lelang ini masih akan sepi peminat seperti sebelumnya. Diprediksi jumlah penawaran yang masuk hanya berkisar 1,5 hingga 2,5 kali dari target indikatif.

Lelang juga masih akan diwarnai penawaran yield tinggi dari investor seiring naiknya yield surat utang negara (SUN) di pasar sekunder. "Pasar sekunder masih tertekan akibat posisi rupiah yang belum aman. Selain itu, inflasi inti juga menunjukkan tren kenaikan yang dapat menghadang penurunan BI rate," tutur Desmon, Jakarta, Kamis (2/4).

Desmon menganalis investor akan menawarkan yield di kisaran 5,9% hingga 6,1% untuk seri SPN-S08102015. Untuk seri PBS006, diperkirakan ditawarkan dilevel 7,3 hingga 7,5%, PBS07 di level 8% hingga 8,2% dan PBS008 di level 6,5% hingga 6,7%.

"Adapun untuk penyerapan yang dilakukan pemerintah diperkirakan bisa di bawah Rp 2 triliun dengan tenor pendek masih akan menjadi seri yang diminati investor," tutur Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×