Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari ini (7/11). Nilai penawaran yang masuk pada lelang tadi tergolong rendah, yakni hanya mencapai Rp 12,65 triliun. Sedangkan nilai yang berhasil diraup pemerintah hanya Rp 6,5 triliun.
Jumlah tersebut menjadi yang terendah sejak lelang sukuk pada 4 Juli lalu. Berdasarkan data Ditjen Pembiayaan Pengelolaan dan Risiko Kemenkeu, saat itu pemerintah hanya meraup Rp 1,6 triliun dari penawaran yang masuk senilai Rp 7,81 triliun.
Nicodimus Anggi Kristiantoro, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mengatakan rendahnya nilai penawaran pada lelang kali ini disebabkan para investor terpengaruh dampak dari rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 yang di bawah ekspektasi.
Tercatat, pertumbuhan ekonomi kuartal III Indonesia berada di level 5,06% atau di bawah ekspektasi pasar yang mencapai 5,1%--5,2%. “Karena di bawah ekspektasi, minat investor pada lelang tadi jadi tertahan,” kata Nico.
Sementara itu, penyerapan dana oleh pemerintah yang tergolong rendah disebabkan peserta lelang meminta imbal hasil di atas nilai wajar pada kelima seri sukuk yang ditawarkan.
Kendati demikian, Nico menilai pengaruh hasil data pertumbuhan ekonomi kuartal III hanya bersifat sementara, sehingga masih ada peluang bahwa lelang berikutnya akan kembali berlangsung ramai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News