kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lelang Sukuk Negara pekan depan bakal sepi peminat


Kamis, 11 Mei 2017 / 19:14 WIB
Lelang Sukuk Negara pekan depan bakal sepi peminat


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) kembali digelar pada pekan kedua Mei, Selasa (16/5) mendatang. Pemerintah kembali mematok target indikatif Rp 6 triliun pada lelang sukuk negara pekan depan.

Senior Research Analyst Pasar Dana Beben Feri Wibowo berpendapat, lelang SBSN pekan depan diprediksi tidak akan mencapai target indikatif. Maklum saja, pada lelang sukuk negara sebelumnya, pemerintah hanya memenangkan penawaran sebesar Rp 4,07 triliun dari jumlah penawaran yang masuk Rp 10,95 triliun.

Sehingga, Beben memperkirakan lelang SBSN pekan depan pemerintah hanya akan meraup dana sekitar Rp 3,5 triliun sampai Rp 5 triliun. Ia menduga, lelang yang diprediksi sepi peminat tersebut disebabkan peserta lelang menginginkan yield lebih besar dari yang ditargetkan atau diperhitungkan pemerintah.

Memang tak dipungkiri, alasan peserta lelang yang mengharapkan besaran yield tentunya dengan mempertimbangkan sentimen yang berkembang di pasar.

Seperti misalnya, sentimen yang berasal dari global yaitu kebijakan The Fed dan tentunya Trump Effect pasca Ia dilantik sebagai presiden Amerika Serikat 20 Januari lalu masih membuat pasar dalam tren yang cukup memanas.

“Kondisi geopolitik yang naik turun begitu pula kondisi politik dalam negeri membuat investor menginginkan besaran yield yang lebih tinggi,” jelasnya.

Meskipun memang, di tengah kondisi global yang mengguncang, nyatanya fundamental dalam negeri masih cukup kokoh menghadapi situasi seperti saat ini. “Inflasi masih terjaga, suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate juga masih dipertahankan di kisaran 4,75%,” kata dia.

Namun, Beben melihat, walaupun nominal lelang sukuk negara pekan depan tidak mencapai target indikatif, bukan berarti peminat lelang akan mengalami penurunan. Hanya saja, tawar menawar besaran yield antara peserta lelang dan pemerintah masih akan terjadi pada lelang 16 Mei mendatang.

“Lelang SBSN pekan depan diramal akan terjadi oversubscribed dua sampai tiga kali,” paparnya.

Di tengah ketidakpastian kondisi pasar, Beben pun memprediksi seri bertenor pendek masih akan menjadi primadona seperti SPN-S03112017.

Ada lima seri sukuk yang bakal dilelang pemerintah pekan depan. Pertama, SPN-S 03112017 dengan imbalan diskonto. Sukuk ini akan jatuh tempo pada 3 November 2017. Kedua, PBS013. Surat utang syariah ini mematok imbalan sebesar 6,25% dan bakal kadaluwarsa pada 15 Mei 2019.

Ketiga, sukuk PBS014, yang menawarkan imbalan sebesar 6,5%. Sukuk ini memiliki tenggat waktu hingga 15 Mei 2021. Keempat, PBS011 dengan imbalan 8,75% yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023.

Kelima, seri PBS012 yang menawarkan imbalan sebesar 8,87%. Sukuk ini bakal kadaluwarsa pada 15 November 2031.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×