kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Lelang Sukuk Negara pekan depan bakal sepi peminat


Kamis, 11 Mei 2017 / 19:14 WIB
Lelang Sukuk Negara pekan depan bakal sepi peminat


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) kembali digelar pada pekan kedua Mei, Selasa (16/5) mendatang. Pemerintah kembali mematok target indikatif Rp 6 triliun pada lelang sukuk negara pekan depan.

Senior Research Analyst Pasar Dana Beben Feri Wibowo berpendapat, lelang SBSN pekan depan diprediksi tidak akan mencapai target indikatif. Maklum saja, pada lelang sukuk negara sebelumnya, pemerintah hanya memenangkan penawaran sebesar Rp 4,07 triliun dari jumlah penawaran yang masuk Rp 10,95 triliun.

Sehingga, Beben memperkirakan lelang SBSN pekan depan pemerintah hanya akan meraup dana sekitar Rp 3,5 triliun sampai Rp 5 triliun. Ia menduga, lelang yang diprediksi sepi peminat tersebut disebabkan peserta lelang menginginkan yield lebih besar dari yang ditargetkan atau diperhitungkan pemerintah.

Memang tak dipungkiri, alasan peserta lelang yang mengharapkan besaran yield tentunya dengan mempertimbangkan sentimen yang berkembang di pasar.

Seperti misalnya, sentimen yang berasal dari global yaitu kebijakan The Fed dan tentunya Trump Effect pasca Ia dilantik sebagai presiden Amerika Serikat 20 Januari lalu masih membuat pasar dalam tren yang cukup memanas.

“Kondisi geopolitik yang naik turun begitu pula kondisi politik dalam negeri membuat investor menginginkan besaran yield yang lebih tinggi,” jelasnya.

Meskipun memang, di tengah kondisi global yang mengguncang, nyatanya fundamental dalam negeri masih cukup kokoh menghadapi situasi seperti saat ini. “Inflasi masih terjaga, suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate juga masih dipertahankan di kisaran 4,75%,” kata dia.

Namun, Beben melihat, walaupun nominal lelang sukuk negara pekan depan tidak mencapai target indikatif, bukan berarti peminat lelang akan mengalami penurunan. Hanya saja, tawar menawar besaran yield antara peserta lelang dan pemerintah masih akan terjadi pada lelang 16 Mei mendatang.

“Lelang SBSN pekan depan diramal akan terjadi oversubscribed dua sampai tiga kali,” paparnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×