kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lelang SBN besok diperkirakan oversubscribe 2 kali


Senin, 09 Juni 2014 / 17:15 WIB
Lelang SBN besok diperkirakan oversubscribe 2 kali
ILUSTRASI. Diet sehat bisa membantu menurunkan kolesterol.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang Surat Berharga Negara (SBN) pada Selasa (10/6). Minat investor pada lelang tersebut diprediksi tetap tinggi.

Mengutip data dari situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), lelang SBN besok tetap menetapkan target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Ada lima seri SBN yang bakal dilelang yakni dua seri tenor pendek; SPN12140911 (reopening) yang jatuh tempo pada 11 September 2014 dan SPN12150611 (new issuance) yang jatuh tempo pada 11 Juni 2015.

Sedangkan tiga seri SBN sisanya merupakan seri acuan alias benchmark. Tiga seri tersebut merupakan FR0068 (tenor 20 tahun), FR0069 (tenor 5 tahun) dan FR0070 (tenor 10 tahun.

Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan total penawaran pada lelang kali ini bisa kelebihan penawaran (oversubscribes) hingga 2 kali dari target indikatif. “Secara umum asing masih akan memburu SBN kita. Itu juga diikuti oleh investor lainnya,” ujar Lana.

Namun, Lana menduga pemerintah tidak begitu agresif memenangkan lelang. Lana bilang maksimum lelang yang akan dimenangkan pemerintah sebesar Rp 8,1 triliun, sama dengan nominal yang dimenangkan pada lelang SBN sebelumya pada 26 Mei 2014.

“Pemerintah juga berencana menambah surat utang sebesar Rp 69 triliun. Meski belum ketok palu, tapi rencana tersebut diantisipasi pemerintah dengan tidak menerbitkan surat utang secara agresif,” tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×