kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Lelang Penukaran SUN Sepi


Rabu, 02 Desember 2009 / 08:25 WIB
Lelang Penukaran SUN Sepi


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Akhirnya, mekanisme dealing room milik Departemen Keuangan (Depkeu) terpakai juga. Kemarin (1/12), pemerintah melakukan pembelian kembali atau buy back Surat Utang Negara (SUN) dengan cara penukaran alias debt switch.

Pemerintah memberi penawaran untuk menukar beberapa surat utang berjangka waktu pendek dengan surat utang yang berjangka panjang. Tercatat, ada 19 seri surat utang yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun hingga empat tahun mendatang. Seperti FR0010 yang bakal jatuh tempo pada 15 Maret 2010 dan FR0033 yang akan jatuh tempo 13 Maret 2013.

Pemerintah menawarkan kepada para pemegang obligasi untuk menggantikan kedua seri obligasi itu dengan FR0036. Surat utang FR0036 ini akan jatuh tempo pada 15 September 2019 mendatang dan menawarkan kupon 11,5%. Untuk menggelar hajatan ini, pemerintah dibantu oleh 18 dealer utama. Seperti Citibank NA, Deutche Bank, HSBC, dan Bank BCA.

Namun, hajatan ini kurang diminati lantaran harga penawaran pemerintah tidak terlalu menarik. Pemerintah hanya bersedia membeli FR0033 dengan harga 107,6. Padahal, kemarin, harga obligasi ini bertengger di 107,97 dengan yield 10,18%. Bahkan, hari sebelumnya (30/11), harganya sempat naik menjadi 108,19 dengan yield 10,55%.

Otomatis, penawaran yang masuk minim, yaitu sebesar Rp 709 miliar. Namun, pemerintah hanya memenangkan Rp 274 miliar. Dari 19 obligasi yang ditawarkan, ternyata 14 jenis obligasi saja yang diminati investor. Sisanya tak ada yang menawar. Yaitu, seri ZC0004, FR0011, FR0012, FR0013, dan FR0015.

Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan menjelaskan, debt switch bertujuan mengurangi risiko pembayaran kembali utang jangka pendek. "Dalam periode satu tahun hingga empat tahun, jatuh tempo utang relatif besar," imbuhnya.

Karenanya, jangan heran jika pemerintah akan semakin gencar menggelar hajatan tersebut. Maklum, data statistik Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang menunjukkan, nilai SUN yang akan jatuh tempo pada periode 2010-2013 mencapai setidaknya Rp 310 triliun. "Tapi kami akan melihat kondisi pasar terlebih dulu," ujar Rahmat.

Tergantung pandangan

Sebenarnya, bukan hal mudah menarik investor melakukan debt switch. Budi Susanto, Kepala Riset Obligasi Danareksa Sekuritas melihat, tidak semua pemegang obligasi akan menggunakan kesempatan yang diajukan pemerintah tersebut. "Semua ini tergantung dengan pandangan investasi para pemegang obligasi," katanya.
Artinya, pemerintah hanya bisa menjaring investor jangka panjang. "Mereka yang tidak ada view jangka panjang sulit untuk memindahkan ke seri lain," tuturnya.

Ronny Wicaksono, Analis PT Penilai Harga Efek Indonesia menilai, langkah pemerintah sudah tepat. "Ini proses pencocokan tenor waktu jatuh tempo, sehingga exposure pembayaran utang tidak menumpuk," katanya. Sebab, penumpukan utang jatuh tempo yang berlebihan akan membebani kas pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×