Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar ledakan 2 tanker minyak di laut Oman kemarin sepertinya akan menjadi katalis positif harga minyak, setelah kemarin ditutup menguat.
Mengutip Bloomberg, Selasa (14/6) pukul 13.48 WIB harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 di New York Mercantile Exchange stagnan di level US$ 52,28 per barel. Kemarin harga minyak ditutup menguat 2,2% dibanding harga sebelumnya di level US% 51,14 per barel (12/6).
Analis Monex Investindo Futures, Andian mengatakan serangan pada 2 tanker minyak di laut Oman memicu aksi beli pasar, sehingga membawa harga minyak naik pada perdagangan kali ini. “Mengalihkan kekuatiran persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang meningkat dan permintaan global yang melambat,” kata Andian dalam analisisnya, Jumat (14/6).
Apalagi kabar Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Rusia yang akan melanjutkan pemangkasan produksi minyak sebanyak 1,2 juta barel per hari masih akan berlanjut sampai dengan akhir tahun.
Dia bilang harga minyak berpotensi melanjutkan penguatan masih ke level US$ 53,40 per barel. Tembus ke atas akan mencoba resistance US$ 53,90 per barel dan support masih dominan pada level US$ 51,60 per barel.
Proyeksi Andian, harga minyak pada perdagangan selanjutnya bakal bergerak di level support US$ 51,60, US$ 50,90, dan US$ 50,00 per barel. Sementara level resistance antara US$ 53,40, US$ 53,90, dan US$ 54,55 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News